Rabu, 12 Maret 2014

PPSD 2 : Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas

BAB 1
 Pendahuluan
A.  Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah klasik namun sangat krusial yang dihadapi oleh guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah adalah masih sulitnya mereka menerapkan produk-produk penelitian dan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran yang direkomendasikan oleh pemerintah. Akibatnya hingga saat ini seringkali kinerja guru masih saja dipersoalkan oleh berbagai pihak. Namun demikian bukan berarti bahwa kualitas kompetensi profesional guru tidak dapat ditingkatkan atau persoalan-persoalan yang dihadapi guru tidak dapat dipecahkan.
Salah satu upaya strategis yang dilakukan guna mengatasi permasalahan di atas adalah menggeser paradigma pendidikan dari bersifat top down menuju botom up yang bersifat konstruktivis, realistik pragmatis. Perubahan paradigma ini membawa konsekuensi logis bahwa guru tidak lagi ditempatkan sebagai penerima pembaharuan, namun guru juga turut bertanggungjawab dan berperan aktif dalam melakukan pembaharuan pendidikan serta mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya, khususnya dalam pengelolaan pembelajarannya di dalam kelas. Salah satunya pembekalan ketrampilan penelitian tindakan kelas. Melalui upaya ini (penelitian tindakan kelas) masalah-masalah pembelajaran dapat dikaji dan dituntaskan secara konstruktivis oleh guru, sehingga proses pembelajaran yang inovatif dan ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diaktualisasikan secara sistematis.
B.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah tentang konsep dasar PTK adalah sebagai berikut:
1.    Apa pengertian dari PTK?
2.    Apa pentingnya PTK?
3.    Bagaimana karakteristik PTK?
4.    Apa saja prinsip-prinsip PTK?
5.    Apa saja tujuan dari PTK?
6.    Apa saja manfaat dari PTK?

C.  Tujuan
Tujuan dalam pembahasan makalah ini yaitu:
1.    Mengetahui pengertian PTK.
2.    Memahami pentingnya PTK.
3.    Mengetahui karakteristik PTK.
4.    Mengetahui prinsip-prinsip PTK.
5.    Mengetahui tujuan PTK.
6.    Mengetahui manfaat PTK.
BAB 2
Pembahasan
A.   Pengertian PTK
Berbagai definisi diketengahkan oleh para pakar tentang apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Walaupun ada beberapa definisi PTK, namun pada hakikatnya definisi-definisi tersebut memiliki banyak persamaan arti yang terkandung di dalamnya.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.
B.     Pentingnya PTK
Beberapa alasan tentang pentingnya PTK sebagai suatu jenis penelitian yaitu:
1.    PTK menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas (Suyanto, 1996).
2.    PTK membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktik pengajaran sehari-hari yang dilakukan di kelas, sehingga permasalahan yang dihadapi benar-benar permasalahan yang sebenarnya atau aktual.
3.    PTK tidak membuat guru meninggalkan tugasnya, sehari-hari yaitu terutama mengajar di kelas.
4.    PTK mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik.
5.    PTK dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang dirasa penting, misalnya dengan teman guru mata pelajaran sejenis, dengan guru mata pelajaran lain, dengan kepala sekolah, dan bahkan dengan orang-orang di luar sekolahnya.
Dari alasan di atas, jelas bahwa PTK memang penting dan perlu dipahami serta dilaksanakan oleh guru. Guru sendiri yang akan melakukan, melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang selama ini dilakukan telah memiliki keefektifan yang tinggi.
C.     Karakteristik PTK
Untuk lebih memahami PTK, maka perlu dikemukakan karakteristik yang bersifat umum, antara  lain:
1.    Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan oleh guru sendiri.
Sebagai pengelola program di kelas, guru merupakan sosok yang benar-benar mengenal lapangan tempat dia mengajar. Oleh karena itu, guru kelas inilah yang mengetahui dan mengenal situasi kelasnya termasuk masalah yang ada di dalamnya.
2.    Penelitian Tindakan Kelas berangkat dari permasalahan praktik faktual.
Permasalahan faktual adalah permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Namun pada kenyataannya tidak semua guru mengetahui atau menyadari bahwa ada permasalahan. Oleh karena itu, di sini juga diperlukan orang lain seperti teman sejawat guru, kepala sekolah, pengawas ataupun siswanya untuk melihat apakah diri sendiri melakukan kekeliruan atau kekurangtepatan dalam kegiatan mengajar.
3.    Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar di kelas yang bersangkutan.
Tindakan-tindakan yang diambil dalam rangka melakukan perubahan menuju ke perbaikan yang direncanakan dengan cermat.
4.    Penelitian Tindakan Kelas bersifat kolaboratif.
Dalam hal ini, guru bukan satu-satunya peneliti, tetapi ada orang lain yang terlibat dan mereka merupakan suatu tim yang sama posisinya.

D.    Prinsip-prinsip PTK
Menurut Hopkin (1993), Joni (1996-1997), Suyanto (1997), dan beberapa pengalaman pribadi penulis selama melakukan kegiatan pemantauan beberapa Penelitian Tindakan Kelas di beberapa propinsi di tanah air, terdapat prinsip-prinsip berikut ini :
1.      Tugas utama guru adalah mengajar.
Guru melakukan PTK untuk memperbaiki kegiatan belajar-mengajar, jadi tidak boleh mengganggu kelancaran pembelajaran di kelas.
2.      Pengumpulan data tidak boleh menyita banyak waktu.
Peneliti seharusnya sudah merasa pasti dalam memilih teknik yang tepat, termasuk pengumpulan data, sebelum kegiatan PTK dimulai.
3.      Metodologi yang dipakai harus tepat dan terpercaya.
Bila metodologinya tepat akan member peluang kepada guru untuk memformulasikan hipotesis tindakan dan mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya.
4.      Masalah penelitian yang akan ditangani guru harus merupakan masalah yang memang dia hadapi.
Masalah harus menarik bagi peneliti dan merupakan masalah pembelajaran yang bersifat faktual.
5.      Tidak menyimpang dari etika di lingkungan kerjanya.
Standar etik untuk peneliti yang memang sudah diikuti selama beberapa dekade di negara-negara maju.
6.      Berorientasi pada perbaikan pendidikan dengan melakukan perubahan yang dituangkan dalam “tindakan”.
Kesiapan guru untuk “berubah” merupakan syarat penting bila akan melakukan perbaikan.
7.      Merupakan suatu proses belajar yang sistematik.
Proses belajar menggunakan pemikiran yang kritis sudah dimulai sejak penentuan permasalahan, perencanaan tindakan, yang kemudian dikembangkan menjadi tindakan pendidikan.
8.      Menuntut guru membuat “jurnal pribadi”.
Guru mencatat kemajuan, persoalan yang dihadapi, dan hasil refleksi tentang proses belajar siswa, serta proses pelaksanaan penelitian.
9.      Sebaiknya dimulai dari hal-hal yang sederhana lebih dahulu, namun nyata.
Dengan demikian, siklus dimulai dengan yang kecil sehingga perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi dapat membuat isu, ide, dan sumsi menjadi lebih jelas.
10.  Guru perlu melihat dan menilai diri sendiri secara kritis terhadap apa yang dikerjakan di kelasnya.
Dengan melihat unjuk kerjanya sendiri, kemudian direfleksi dan diperbaiki, guru akhirnya menjadi lebih terampil dalam melakukan profesinya.
E.     Tujuan PTK
Tujuan akhir dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yaitu:
1.      Meningkatkan dan/atau memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan layanan pendidikan melalui penyempurnaan praktik pembelajaran di kelas.
2.      Meningkatkan relevansi pendidikan.
Suatu proses pembelajaran dapat dinyatakan meningkatkan kualitasnya, antara lain, apabila unsur-unsur yang terdapat di dalamnya menjadi lebih sesuai (relevan) dengan karakteristik pribadi siswa, tuntutan masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.      Meningkatkan mutu hasil pendidikan.
Maksudnya, meningkatnya motivasi siswa dalam belajar, semakin positifnya sikap siswa terhadap mata pelajaran, bertambahnya jenis keterampilan yang dikuasai, dan semakin mantapnya penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari adalah beberapa contoh dari tujuan antara sebagai hasil jangka pendek dari peningkatan praktik pembelajaran di kelas. Sasaran akhirnya adalah terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya.
4.      Meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan.
Maksudnya ditujukan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di dalamnya.
F.      Manfaat PTK
Manfaat PTK dapat dilihat dari dua segi yakni:
1.    Manfaat Akademik
Ditinjau dari segi akademik, Penelitian Tindakan Kelas bermanfaat untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki pembelajaran dalam jangka pendek (Raka Joni, (Ed.), 1995).
Para guru diharapkan ikut bertanggung jawab untuk mengembangkan sendiri pengetahuannya, misalnya, pengetahuan dalam proses belajar-mengajar. Pada saat yang bersamaan guru tetap aktif bertugas sebagai guru. Secara demikian, pengetahuan dan juga keterampilan yang mereka peroleh benar-benar relevan dank arena itu akan sangat bermanfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas merekan sehari-hari.
2.    Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dapat dilihat dari hal-hal berikut :
a.    Manfaat Bagi Inovasi Pembelajaran
Seperti diisyaratkan dari namanya Penelitian Tindakan Kelas memfokuskan perhatiannya pada pengkajian proses pembelajaran di dalam kelas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas atau memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan secara rutin. Ini berarti, Penelitian Tindakan Kelas dapat dipandang sebagai wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran. Dalam kegiatan Inovasi pembelajaran, guru perlu mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan pendekatan, metode, atau gaya pembelajarannya agar ia mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kelasnya.
b.    Manfaat Bagi Pengembangan Kurikulum di Tingkat Sekolah/ Kelas
Penelitian Tindakan Kelas juga dapat bermanfaat bagi pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas. Hal ini penting terlebih-lebih dengan diterapkannya kurikulum yang bersifat nasional.
Selain itu, dengan melakukan PTK, guru akan memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap teori dan pemikiran yang melandasi reformasi kurikulum karena guru mengalami secara empirik implementasi dari teori dan pemikiran yang abstrak itu di dalam kelasnya (Suyanto, 1996).
c.    Manfaat Bagi Pengembangan Profesi Guru
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas memiliki manfaat yang penting bagi pengembangan profesionalisme guru. Guru yang profesional tentu tidak enggan melakukan perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran yang dia lakukan dengan tujuan agar proses pembelajaran itu tetap relevan, lebih efektif dan efisien. Bahkan ia selalu berupaya menemukan model-model pembelajaran yang lebih cocok, walaupun model yang diterapkan sekarang sudah dirasakan memuaskan oleh sebagian besar guru. Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas guru ditantang untuk memiliki keterbukaan terhadap pengalaman dan proses pembelajaran yang baru. Pelaksanaan program-program baru oleh guru dalam kegiatan Penelitian Tindakan  Kelas dapat dipandang sebagai bentuk pendidikan bagi guru. Oleh karena itu, keterlibatan guru dalam Penelitian Tindakan Kelas akan secara tidak langsung dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran.
BAB 3
PENUTUP
A.    Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK memang penting dan perlu dipahami serta dilaksanakan oleh guru. Guru sendiri yang akan melakukan, melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang selama ini dilakukan telah memiliki keefektifan yang tinggi.
Dalam pelaksanaan PTK, peneliti perlu memahami karakteristik dan prinsip yang ada dalam PTK agar kegiatan dapat dipertanggungjawabkan. Ada beberapa tujuan dari pelaksanaan PTK antara lain kualitas praktik pembelajaran di sekolah, relevansi pendidikan, mutu hasil pendidikan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Sedangkan manfaatnya secara umum dapat dilihat dari dua segi yaitu segi akademik dan segi praktis.
B.     Saran
Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dan kualitas guru, oleh karena itu dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini guru harus memperhatikan prinsip-prinsip PTK agar penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan hasil yang maksimal dan bermanfaat baik untuk pembelajaran, siswa, guru, sekolah maupun teori pendidikan.

Daftar Pustaka
Kasbolah E.S, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang.
Lestari, Mifta. 2012. Konsep Dasar PTK. Dikutip dari http://miftalestari.blogspot.com/. Diakses pada hari Rabu tanggal 5 Maret 2014 pukul 19.28 WIB.

http://baskoro1.blogspot.com/2008/06/konsep-dasar-ptk-penelitian-tindakan.html

2 komentar:

yaNg sopaN iia