Rabu, 19 Maret 2014

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

LAYANAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

A.    Layanan Umum bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Layanan adalah suatu jasa yang diberikan oleh sesesorang kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam layanan terdapat hubungan timbal balik antara yang memberi layanan dan yang membutuhkan layanan, jadi layanan diberikan berdasarkan kebutuhan.
Dalam beberapa terminologi, Istilah layanan diartikan sebagai :
a.       cara melayani;
b.      usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang);
c.       kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual
Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang mengalami keterbatasan atau hambatan dalam segi fisik, mental-intelektual, maupun sosial emosional. Kondisi yang demikian, baik secara langsung atau tidak berdampak pada berbagai aspek kehidupan mereka. Untuk itu layanan sangat diperlukan bagi mereka, untuk dapat menjalani kehidupannya secara wajar.
Secara umum rentangan anak berkebutuhan khusus meliputi dua kategori yaitu: (a) anak yang memiliki kebutuhan khusus yang bersifat permanen, akibat dari kecacatan tertentu (anak penyandang cacat), seperti anak yang tidak bisa melihat (atunanetra), tidak bisa mendengar (tunarungu), anak yang mengalami cerebral palsy dst. Dan (b) anak berkebutuhan khusus yang bersifat temporer yaitu layanan bagi mereka bersifat temporer/ tidak memerlukan layanan sepanjang hidupnya.
Namun untuk anak-anak yang berklasifikasi berat, memerlukan berbagai layanan yang lebih lama untuk menumbuhkan kemandirian mereka. 
Beberapa jenis layanan yang bisa diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus:
1.      Layanan Medis dan fisiologis
Layanan ini diberikan khususnya oleh tenaga medis seperti dokter, perawat dan tenaga medis lainnya. Misalnya layanan untuk menormalkan fungsi organ tubuh dan meningkatkan mobilitas. Contoh: pemberian kacamata atas resep dokter pada anak yang mengalami gangguan pada mata, latihan berjalan yang diberikan oleh fio terapis pada orang yang lumpuh, pemberian kaki palsu dan sebagainya.
2.      Layanan Sosial –psikologis
Layanan dapat diperoleh dari psikolog, terapis, konselor, penasihat spiritual, orang tua dan sebagainya. Banyak anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan psikologis maupun sosial. Misalnya, tidak mau bersosialisasi, membatsi komunikasi dengan orang lain, malu, rendah diri, mrnyrsali diri sendiri, sulit menerima diri, dan sebagainya. Untuk mengatasi hal-hal tersebut anak berkebutuhan khusus membutuhkan layanan sosio-psikologis.
3.      Layanan Pedagogis/ layanan pendidikan
Anak berebutuhan khusus membutuhkan layanan agar mereka bisa berkembang potensinya dan bisa hidup di masyarakat sebagaimana anak yang normal. Mereka membutuhkan layanan pendidikan.

B.     Jenis jenis Terapi bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Langkah awal penanganan ABK adalah evaluasi menggunakan standar tertentu berdasarkan beberapa teknik dengan melakukan pemeriksaan dan observasi yang dilakukan secara cermat oleh tim terapis dan psikolog dengan tujuan pengkajian, penilaian dan pengukuran mendeteksi gangguan perkembangan anak. Melalui pemeriksaan dan observasi tersebut dapat ditentukan penanganan program terapi / rehabilitas medis yang tepat untuk anak. Banyak terapi yang bisa dijadikan alternatif untuk dilakukan terhadap anak berkebutuhan khusus. Ada beberapa yang bisa dilakukan. Terapi-terapi tersebut sebagai berikut:
1.      Terapi Perilaku
Terapi yang bertujuan memperbaiki dan membentuk pola perilaku ABK agar terbentuk pola perilaku yang baik. Pola perilaku ABK yang berlebihan dikurangi dan yang kurang/belum ada akan dibentuk. Dalam perilaku ini, fokus penanganan terletak pada pemberian reinforcement positif yang disukai setiap kali anak merespon benar. Jika respon salah atau tdak merespon, tidak dihukum dan tidak mendapat reinforcement.
2.      Terapi Okupasi
Adalah proses penyembuhan melalui aktivitas fungsional yang bermanfaat, yang langsung dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehingga ABK dapat mandiri mengerjakan tugas sehari-hari.
3.      Terapi Wicara
Terapi ini dilakukan dengan mengajarkan atau memperbaiki kemampuan agar anak dapat berkomunikasi secara verbal secara lebih baik
4.      Terapi Sensori Integrasi
Terapi yang bertujuan melatih dan mengembangkan reaksi adaptif terhadap beberapa input sehingga pada akhirnya anak dapat mengintegrasikan input tersebut, mengolah dan mengartikan seluruh rangsang sensori yang diterima tubuh maupun lingkungan.
5.      Remedial
Merupakan proses pembelajaran bagi anak yang mengalami kesulitan belajar dengan cara mengulang materi dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan anak.
6.      Terapi Sosial
Terapi dengan membantu memberikan fasilitas bagi ABK untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara-caranya
7.      Terapi Bermain
Terapi ini mengajak ABK untuk bisa bermain dan mengekspresikan diri dalam bermain. Menciptakan suasana bermain yang menyenangkan dan membuat mereka merasa senang dan tidak terancam.
8.      Terapi Perkembangan
Terapi dengan mempelajari minat, kekuatan dan tingkat perkembangan anak kemudian meningkatkan kemampuan sosial, emosional, dan intelektualnya.
9.      Terapi Visual
Terapi untuk mengambangkan komunikasi melalui gambar-gambar, misalnya metode PECS (Picture Exchange Communication System). Beberapa video game bisa dipakai untuk mengembangkan keterampilan komunikasi.
10.  Terapi Biomedis
Terapi Biomedis merupakan terapi dengan pemeriksaan secara intensif darah, urin, feses, dan rambut. Serta Juga pemeriksaan colonoscopy dilakukan bila ada indikasi.  Terapi biomedis banyak dilakukan pada ABK didasarkan pada penemuan bahwa terdapat banyak gangguan metabolisme pada tubuh yang mempengaruhi susunan saraf pusat sehingga fungsi otak terganggu.terapi biomedikfokus pada pembersihan fungsi-fungsi abnormal pada otak. Terapi biomedis bekerja internal pada tubuh anak.
11.  Terapi Outdoor
Terapi yang dilakukan di luar ruangan dengan menggunakan aktifitas-aktifitas  motorik dan permainan untuk membantu ABK merespons dan berinteraksi dengan secara seimbang baik dari segi penerimaan sensorik, reaksi motorik, prkembangan emosional dan perilaku
12.  Terapi Agama
Terapidengan menggunakan pendekatan agama yaitu dengan memberikan keyakinan pada ABK yang dilandasi keimanan bahwa Tuhan yang menciptakan manusia baik yang normal maupun ABK.
13.  Terapi Oksigen Hyperbarik
Terapi dengan menyalurkan kepada pasien (ABK) 100% dengan tekanan yang lebih besar dari normal (biasanya setara dengan tekanan 5-10 meter di bawah air) melalui kamr yang di desain khusus untuk meningkatan ketersediaan oksigen pada anak tersebut. Oksigen dalam jumlah besar akan disalurkan kejaringan dan larut dalam cairan plasma cerebrospinal dalam otak dan limfa. Bagi ABK terapi ini berguna untuk memperkuat keupayaan sel-sel darah putih untuk membasmi bakteri, merangsang pertumbuhan dan pembukaan pembuluh darah.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
http://8l8.blogspot.com/2010/05/terapi-untuk-anak-autis.html/ diunduh pada 18 maret 2014 jam 8.45
Novelasari, Winda. 2013. Hakikat Lyanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Diunduh dari http://wiendha29.blogspot.com/2013/11/makalah-hakikat-layanan-bagi-anak.html pada 18 Maret 2014.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yaNg sopaN iia