A.
Layanan
Umum bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Layanan
adalah suatu jasa yang diberikan oleh sesesorang kepada orang lain untuk
memenuhi kebutuhannya. Dalam layanan terdapat hubungan timbal balik antara yang
memberi layanan dan yang membutuhkan layanan, jadi layanan diberikan
berdasarkan kebutuhan.
Dalam
beberapa terminologi, Istilah layanan diartikan sebagai :
a. cara
melayani;
b. usaha
melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang);
c. kemudahan
yang diberikan sehubungan dengan jual
Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang
mengalami keterbatasan atau hambatan dalam segi fisik, mental-intelektual,
maupun sosial emosional. Kondisi yang demikian, baik secara langsung atau tidak
berdampak pada berbagai aspek kehidupan mereka. Untuk itu layanan sangat
diperlukan bagi mereka, untuk dapat menjalani kehidupannya secara wajar.
Secara umum rentangan anak berkebutuhan khusus
meliputi dua kategori yaitu: (a) anak yang memiliki kebutuhan khusus yang
bersifat permanen, akibat dari kecacatan tertentu (anak penyandang cacat),
seperti anak yang tidak bisa melihat (atunanetra), tidak bisa mendengar
(tunarungu), anak yang mengalami cerebral palsy dst. Dan (b) anak berkebutuhan
khusus yang bersifat temporer yaitu layanan bagi mereka bersifat temporer/
tidak memerlukan layanan sepanjang hidupnya.
Namun untuk anak-anak yang berklasifikasi
berat, memerlukan berbagai layanan yang lebih lama untuk menumbuhkan
kemandirian mereka.
Beberapa jenis layanan yang bisa diberikan
kepada anak-anak berkebutuhan khusus:
1. Layanan
Medis dan fisiologis
Layanan
ini diberikan khususnya oleh tenaga medis seperti dokter, perawat dan tenaga
medis lainnya. Misalnya layanan untuk menormalkan fungsi organ tubuh dan
meningkatkan mobilitas. Contoh: pemberian kacamata atas resep dokter pada anak
yang mengalami gangguan pada mata, latihan berjalan yang diberikan oleh fio
terapis pada orang yang lumpuh, pemberian kaki palsu dan sebagainya.
2. Layanan
Sosial –psikologis
Layanan
dapat diperoleh dari psikolog, terapis, konselor, penasihat spiritual, orang
tua dan sebagainya. Banyak anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan
psikologis maupun sosial. Misalnya, tidak mau bersosialisasi, membatsi
komunikasi dengan orang lain, malu, rendah diri, mrnyrsali diri sendiri, sulit
menerima diri, dan sebagainya. Untuk mengatasi hal-hal tersebut anak
berkebutuhan khusus membutuhkan layanan sosio-psikologis.
3. Layanan
Pedagogis/ layanan pendidikan
Anak
berebutuhan khusus membutuhkan layanan agar mereka bisa berkembang potensinya
dan bisa hidup di masyarakat sebagaimana anak yang normal. Mereka membutuhkan
layanan pendidikan.
B.
Jenis
jenis Terapi bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Langkah
awal penanganan ABK adalah evaluasi menggunakan standar tertentu berdasarkan
beberapa teknik dengan melakukan pemeriksaan dan observasi yang dilakukan
secara cermat oleh tim terapis dan psikolog dengan tujuan pengkajian, penilaian
dan pengukuran mendeteksi gangguan perkembangan anak. Melalui pemeriksaan dan
observasi tersebut dapat ditentukan penanganan program terapi / rehabilitas
medis yang tepat untuk anak. Banyak terapi yang bisa dijadikan alternatif untuk
dilakukan terhadap anak berkebutuhan khusus. Ada beberapa yang bisa dilakukan.
Terapi-terapi tersebut sebagai berikut:
1. Terapi
Perilaku
Terapi
yang bertujuan memperbaiki dan membentuk pola perilaku ABK agar terbentuk pola
perilaku yang baik. Pola perilaku ABK yang berlebihan dikurangi dan yang
kurang/belum ada akan dibentuk. Dalam perilaku ini, fokus penanganan terletak
pada pemberian reinforcement positif yang disukai setiap kali anak merespon
benar. Jika respon salah atau tdak merespon, tidak dihukum dan tidak mendapat
reinforcement.
2. Terapi
Okupasi
Adalah proses
penyembuhan melalui aktivitas fungsional yang bermanfaat, yang langsung dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehingga ABK dapat mandiri mengerjakan tugas
sehari-hari.
3. Terapi
Wicara
Terapi
ini dilakukan dengan mengajarkan atau memperbaiki kemampuan agar anak dapat
berkomunikasi secara verbal secara lebih baik
4. Terapi
Sensori Integrasi
Terapi
yang bertujuan melatih dan mengembangkan reaksi adaptif terhadap beberapa input
sehingga pada akhirnya anak dapat mengintegrasikan input tersebut, mengolah dan
mengartikan seluruh rangsang sensori yang diterima tubuh maupun lingkungan.
5. Remedial
Merupakan
proses pembelajaran bagi anak yang mengalami kesulitan belajar dengan cara
mengulang materi dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan anak.
6. Terapi
Sosial
Terapi
dengan membantu memberikan fasilitas bagi ABK untuk bergaul dengan teman-teman
sebaya dan mengajari cara-caranya
7. Terapi
Bermain
Terapi
ini mengajak ABK untuk bisa bermain dan mengekspresikan diri dalam bermain.
Menciptakan suasana bermain yang menyenangkan dan membuat mereka merasa senang
dan tidak terancam.
8. Terapi
Perkembangan
Terapi
dengan mempelajari minat, kekuatan dan tingkat perkembangan anak kemudian
meningkatkan kemampuan sosial, emosional, dan intelektualnya.
9. Terapi
Visual
Terapi
untuk mengambangkan komunikasi melalui gambar-gambar, misalnya metode PECS
(Picture Exchange Communication System). Beberapa video game bisa dipakai untuk
mengembangkan keterampilan komunikasi.
10. Terapi Biomedis
Terapi Biomedis merupakan terapi dengan pemeriksaan secara intensif
darah, urin, feses, dan rambut. Serta Juga pemeriksaan colonoscopy
dilakukan bila ada indikasi. Terapi
biomedis banyak dilakukan pada ABK didasarkan pada penemuan bahwa terdapat
banyak gangguan metabolisme pada tubuh yang mempengaruhi susunan saraf pusat
sehingga fungsi otak terganggu.terapi biomedikfokus pada pembersihan
fungsi-fungsi abnormal pada otak. Terapi biomedis bekerja internal pada tubuh
anak.
11. Terapi Outdoor
Terapi yang dilakukan di luar ruangan dengan menggunakan
aktifitas-aktifitas motorik dan
permainan untuk membantu ABK merespons dan berinteraksi dengan secara seimbang
baik dari segi penerimaan sensorik, reaksi motorik, prkembangan emosional dan
perilaku
12. Terapi Agama
Terapidengan menggunakan pendekatan agama yaitu dengan memberikan
keyakinan pada ABK yang dilandasi keimanan bahwa Tuhan yang menciptakan manusia
baik yang normal maupun ABK.
13. Terapi Oksigen Hyperbarik
Terapi dengan menyalurkan kepada pasien (ABK) 100% dengan tekanan
yang lebih besar dari normal (biasanya setara dengan tekanan 5-10 meter di
bawah air) melalui kamr yang di desain khusus untuk meningkatan ketersediaan
oksigen pada anak tersebut. Oksigen dalam jumlah besar akan disalurkan
kejaringan dan larut dalam cairan plasma cerebrospinal dalam otak dan limfa.
Bagi ABK terapi ini berguna untuk memperkuat keupayaan sel-sel darah putih
untuk membasmi bakteri, merangsang pertumbuhan dan pembukaan pembuluh darah.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
http://8l8.blogspot.com/2010/05/terapi-untuk-anak-autis.html/ diunduh
pada 18 maret 2014 jam 8.45
http://pratamadedi.blogspot.com/2010/03/terapi-untuk-anak-autis.html
diunduh pada 18 maret 2014 jam 8.48
Novelasari, Winda. 2013. Hakikat Lyanan bagi Anak Berkebutuhan
Khusus. Diunduh dari http://wiendha29.blogspot.com/2013/11/makalah-hakikat-layanan-bagi-anak.html pada 18 Maret 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yaNg sopaN iia