Senin, 05 Desember 2016

PERCOBAAN INGENHOUSZ






I.         Pendahuluan


Percobaan ini pertama kali ditemukan oleh Jan Ingenhouz, karena itu dinamakan Percobaan Ingenhouz.   Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik dari senyawa anorganik dengan bantuan energi cahaya. Secara sederhana reaksi kimianya sebagai berikut:
6 CO2 + 6 H2O                                C6H12O6 + 6 CO2 
CO2 dan H2O merupakan bahan dasar fotosintesis yang diambil dari lingkungan. CO2 diambil dari udara sedangkan H2O diambil dari dalam tanah.
Tujuan percobaan ini adalah untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan gas oksigen dan fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor

II.       Tujuan

Untuk menunjukkan  bahwa pada peristiwa fotosintesis dihasilkan gas O2.

III.      Alat dan bahan

Alat
Bahan
  1. Corong kaca   8 buah
  2. Tabung reaksi 8 buah
  3. Gelas kimia 1 liter 8buah
  4. Kawat penahan 8 buah
  5. Penjepit tabung reaksi 8 buah
6.      Tumbuhan air   Hydrilla verticilata (tumbuhan air untuk aquarium)  8 buah


IV.     Cara kerja

1.    Potonglah beberapa cabang tumbuhan air dan masukkan ke dalam kaca dengan bagian batang menghadap ke atas.
2.    Isilah gelas kimia dengan air sampai hampir penuh.
3.    Masukkan corong kaca dan tumbuhan air ke dalam gelas kimia berisi air sampai corong kaca terbenam air.
4.    Isilah tabung reaksi dengan air sampai penuh dan tutup mulut tabung reaksi dengan jempol.
5.    Masukkan tabung reaksi itu ke dalam air pada gelas kimia dengan posisi terbalik sementara jempol masih menutup tabung.
6.    Letakkan tabung reaksi yang berisi air itu di atas corong kaca dan tahan dengan penjepit tabung reaksi.
  


7.  Letakkan perangkat percobaan di tempat yang langsung terkena sinar matahari.
8.    Tunggu sampai keluar gelembung-gelembung pada tabung reaksi.
9.    Setelah perangkat alat diletakkan selama + 18 menit di tempat yang terkena cahaya langsung, pindahkan perangkat alat itu ke dalam ruangan dan tunggu selama 10 menit.

II.       Hasil percobaan

1.     Ketika alat diletakkan di tempat yang langsung terkena sinar matahari selama 10 menit terjadi munculnya gelembung. Sedangkan ketika alat diletakkan di dalam ruangan selama 10 menit terjadi tanpa gelembung.
2.     Adakah perbedaan kuantitas gelembung yang terjadi ketika alat diletakkan di tempat yang langsung terkena sinar matahari dibandingkan ketika alat diletakkan dalam ruangan ?
Ada
3.      Perbedaan banyak gelembung yang terjadi disebabkan : perlakuan yang dilakukan selama percobaan yang dipengaruhi oleh factor suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia yang sangat berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.

III.      Pembahasan dan Kesimpulan


Pembahasan
Pada yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya rendah, proses fotosintesisnya ternyata lambat (diketahui dari sedikitnya jumlah gelembung yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil.
Pada gelas dengan kondisi normal (tempat terkena cahaya matahari langsung), proses fotosintesis berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah CO2 terlarut dan mendapat energi yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis tersebut. Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak sebanyak gelas kimia C. Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama – sama memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia tidak sama.

Kesimpulan
Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat. Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.