Pembelajaran Terpadu
Menurut Fogarty
dalam bukunya How to Integrate the Curricula, ada 10 macam model
pembelajaran terpadu, seperti : fragmented (penggalan), connected
(keterhubungan),nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan), webbed (jaring
laba-laba),threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed (terbenam),
dan networked (jaringan kerja). Model-model tersebut dapat diuraikan secara
ringkas sebagai berikut:
1. Fragmented (Penggalan)
Model Fragmented adalah
model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini
dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu
pelajaran dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru
yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran
memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya. Setiap
mata pelajaran berlangsung terpisah dengan pengorganisasian dan cara mengajar
yang berbeda dari setiap guru.
Kelemahan model
ini adalah siswa tidak dapat mengintegrasikan konsep-konsep yang sama,
keterampilan serta sikap yang ada kaitannya satu dengan yang lainnya.
Keunggulan model
ini adalah guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai dengan bidang keahliannya
dan dengan mudah menentukan ruang lingkup bahasan yang diprioritaskan dalam
setiap pengajaran.
2. Connected
(Keterhubungan)
Model Connected adalah
model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan
satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu
keterampilan dengan keteramilan yag lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari
dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkna ide-ide yang
dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Keunggulan model
ini adalah siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari
konsep yang dijelaskan dan juga siswa diberi kesempatan untuk melakukan
pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
Kelemahan model
ini adalah guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan
konsep yang terkait karena sukarnya mengatur waktu untuk merundingkannya atau
karena terfokus pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi
terabaikan.
3. Nested (Sarang)
Model Nested adalah
model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang
dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi.
Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada satu mata pelajaran
saja. Tetapi materi pelajaran masih ditempatkan pada prioritas utama yang
kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain. Model ini dapat digunakan
bila guru mempunyai tujuan selain menanamkan konsep suatu materi tetapi juga
aspek keterampilan lainnya menjadi suatu kesatuan. Dengan menggabungkan atau
merangkaikan kemampuan-kemampuan tertentu pada ketiga cakupan tersebut akan
lebih mudah mengintegrasikan konsep-konsep dan sikap melalui aktivitas yang
telah terstruktur.
Keunggulan model ini adalah kemampuan siswa lebih diperkaya lagi karena
selain memperdalam materi juga aspek keterampilan seperti berfikir dan
mengorganisasi. Setiap mata pelajaran mempunyai dimensi ganda yang berguna
kelak untuk kehidupan siswa mendatang.
Kelemahan model ini adalah dalam hal perencanaan, jika dilakukan secara
tergesa-gesa dan kurang cermat maka penggabungan beberapa materi dan aspek
keterampilan dapat mengacaukan pola pikir siswa. Pada mulanya tujuan utama
pengajaran adalah penekanan pada materi, tetapi akhirnya bergeser prioritasnya
pada keterampilan.
4. Sequenced (Pengurutan)
Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik
atau unit yang disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya
satu dengan yang lainnya. Misalnya dua mata pelajaran yang berhubungan
diurutkan sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara
paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap kegiatan
akan dapat saling mengutamakan karena tiap subjek saling mendukung.
Keunggulan model ini adalah dalam penyusunan urutan topik, guru
memiliki keleluasaan untuk menentukan sendiri berdasarkan prioritas dan tidak
dibatasi oleh apa yang sudah tercantum dalam kurikulum. Sedangkan dari sudut
pandang siswa, pengurutan topic yang berhubungan dari disiplin yang berbeda
akan membantu mereka untuk memahami isi dari mata pelajaran tersebut.
Kelemahan model ini adalah perlu adanya kerjasama antara guru-guru
bidang studi agar dapat mengurutkan materi, sehingga ada kesesuaian antara
konsep yang ssatu dengan konsep yang lainnya.
5. Shared (Irisan)
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang
merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling
melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu fokus
pada konsep, keterampilan serta sikap. Penggabungan antara konsep pelajaran,
keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
dipayungi dalam satu tema. Model ini berbeda
dengan model sarang, dimana tema memayungi dua mata pelajaran, aspek konsep,
keterampilan dan sikap menjadi kesatuan yang utuh. Sedangkan pada model sarang,
sebuah tema hanya memayungi satu pelajaran saja.
Keunggulan model
ini adalah dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam, siswa menjadi lebih
mudah melakukannya. Misalnya dengan alat bantu media film untuk menanamkan
konsep dari dua mata pelajaran dalam waktu yang bersamaan.
Kelemahan model
ini adalah untuk menyususn rencana model pembelajaran ini diperlukan kerjasama
guru dari mata pelajaran yang berbeda, sehingga perlu waktu ekstra untuk
mendiskusikannya.
6. Webbed (Jaring
Laba-laba)
Model webbed adalah
model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Setelah tema
disepakati, maka dikembangkan menjadi subtema dengan memperlihatkan keterkaitan
dengan bidang studi lain. setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas
pembelajatran yang mendukung.
Keunggulan model
ini adalah faktor motivasi berkembang karena adanya pemilihan tema yang
didasarkan pada minat siswa. Mereka dapat dengan mudah melihat bagaimana
kegiatan yang berbeda dan ide yang berbeda dapat saling berhubungan, kemudahan
untuk lintas semester dalam KTSP sangat mendukung untuk dapat dilaksanakannya
model pembelajaran ini.
Kelemahan model
ini adalah kecenderungan untuk mengambil tema sangat dangkal sehingga kurang
bermanfaat bagi siswa. Selain itu seringkali guru terfokus pada kegiatan
sehingga materi atau konsep menjadi terabaikan. Perlu ada keseimbangan antara
kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
7. Threaded (Bergalur)
Model Threaded adalah
model pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau
yang berpotongan dengan inti subyek materi. Misalnya untuk melatih keterampilan
berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari bagian
materi yang merupakan bagian dari problem solving. Seperti komponen
memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuah
bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya. Keterampilan-keterampilan ini
merupakan dasar yang saling berkaitan. Keterampilan yang digunakan dalam model
ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpan
tindih.
Keunggulan model
ini adalah konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan pada perilaku
metakognitif. Model ini membuat siswa dapat belajar bagaimana seharusnya
belajar di masa yang akan datang sesuai dengan laju perkembangan era
globalisasi. Nilai lebih dari model ini adalah materi untuk tiap mata pelajaran
tetap murni sehingga siswa yang mempunyai tingkat pemikiran superor dapat
memiliki kekuatan transfer pada keterampilan hidup.
Kelemahan model
ini adalah hubungan isi antar materi pelajaran tidak terlalu ditunjukkan secara
eksplisit sehingga siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten antara mata
pelajaran satu dengan yang lainnya. Guru perlu memahami keterampilan dan
strategi yang digunakan siswa agar dapat mengembangkan dirinya.
8. Integrated (Keterpaduan)
Model integrated
adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang
studi. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap
yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran. Untuk membuat
tema, guru harus menyeleksi terlebih ahulu konsep dari beberapa mata pelajaran,
selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran,
dalam satu paket pembelajaran bertema.
Keunggulan model
ini adalah siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbal
balik antar berbagai disiplin ilmu, memperluas wawasan dan apresiasi guru, jika
dapat diterapkan dengan baik maka dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal
di lingkungan sekolah “integrated day”
Kelemahan model
ini adalah sulit mencari keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan
yang lainnya, juga mencari keterkaitan aspek keterampilan yang terkait.
Dibutuhkan banyak waktu pada beberapa mata pelajaran untuk didiskusikan guna
mencari keterkaitan dan mencari tema.
9. Immersed (Terbenam)
Model immersed adalah
model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek.
Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain
Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari fisika dan setiap mata
pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa
SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester.
Keunggulan model
ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan mata pelajaran yang berbeda maka
secara tidak langsung siswa yang lain akan belajar dari siswa lainnya. Mereka
terpacu untuk dapat menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
Mata pelajaran menjadi lebih terfokus dan siswa akan selalu mencari tahu apa
yang menjadi pertanyaan baginya, sehingga pengalamannya menjadi lebih luas.
Model ini melatih kreatifitas berfikir siswa secara bertahap dari jenjang SD
hingga SMA. Bagi siswa kelas 4 SD model ini dapat dilaksanakan pada hari HUT
RI. Misalnya merancang sebuah pesawat terbang yang seimbang lalu dipamerkan.
Kelemahan model
ini adalah siswa yang tidak senang membaca akan mendapat kesulitan utnuk
mengerjakan proyek ini, sehingga siswa menjadi kehilangan minat belajar. Guru
perlu waktu untuk mengorganisir semua kegiatan proyek yang dilaksanakan oleh
siswa yang tersususn secara baik dan terencana sebelumnya.
10. Networked (Jaringan
Kerja)
Model networked adalah
model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam
mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang
disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari
tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran
radio, TV, atau teman, kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli olehnya.
Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar
karena rasa ingin tahunya yang besar dalam dirinya.
Keunggulan model
ini adalah siswa memperluas wawasan pengetahuan pada satu atau dua mata
pelajaran secara mendalam dan sempit sararannya. Hal ini umumnya muncul secara
tidak sengaja selama proses pembelajaran di kelas sedang berlangsung.
Kelemahan model
ini adalah kemungkinan motivasi siswa akan berubah sehingga kedalaman materi
pelajaran menjadi dangkal secara tidak sengaja karena mendapat hambatan dalam
mencari sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yaNg sopaN iia