BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Skripsi
merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa.
Program Sarjana dan dan Pascasarjana pada akhir studinya. Karya ilmiah itu
merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi mereka yang dapat
ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, atau hasil
kerja pengembangan.
Dalam
penulissan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan bahan
atau pikiran yang diambil dari sumber atau orang lain. Pemakaian bahan atau
pikiran dari sumber atau orang lain tanpa disertai rujukan termasuk kecurangan
atau pencurian karya intelektual miliknya sendiri. Penulis karya ilmiah harus
menghindarkan diri dari kegiatan semacam itu.
Setelah
bagian pendahuluan ini, akan diuraikan secara berturut-turut format dan tata
tulis skripsi. Karya ilmiah berbentuk skripsi ditujukan untuk dikonsumsi oleh
masyarakat akademik. Oleh karena itu, penulisan karya ilmiah ini cenderung
teknis dan baku, baik format maupun tata tulisnya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian dan karakteristik skripsi?
2.
Bagaimana sistematika penulisan skripsi?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian dan karakteristik skripsi
2.
Mengetahui sistematika penulisan skripsi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan Karakteristik Skripsi
Skripsi merupakan
karya tulis ilmiah
yang disusun dan dipertahankan sebagai
persyaratan untuk mencapai
gelar Sarjana Pendidikan atau
Sarjana Non-Pendidikan. Skripsi
merupakan bukti kemampuan akademik
mahasiswa dalam penelitian
yang berhubungan dengan masalah
yang sesuai dengan bidang keahlian atau bidang studinya.
Skripsi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.
Topik
skripsi dapat bersumber
dari
permasalahan-permasalahan
yang sesuai dengan
bidang studi atau
bidang keahlian mahasiswa.
2.
Skripsi
ditulis atas dasar
hasil pengamatan dan
observasi lapangan dan/atau penelaahan pustaka yang relevan.
3.
Skripsi ditulis sendiri oleh mahasiswa dengan
bimbingan dosen yang sesuai dengan
bidang keahlianya dan
telah ditetapkan oleh surat tugas
dekan.
4.
Skripsi
ditulis daalam bahasa
Indonesia yang baik
dan benar. Untuk program
studi atau jurusan tertentu skripsi
dapat ditulis dalam bahasa
minat (bahasa Inggris,
bahasa Arab, bahasa Prancis, bahasa
asing lainnya), dengan
menuliskan abstrak dalam bahasa
minat (bahasa Inggris,
bahasa Arab, bahasa Prancis, bahasa asing lainnya) dan
bahasa Indonesia.
5.
Skripsi
dipertahankan sendiri oleh
mahasiswa di hadapan
tim penguji yang ditetapkan dengan surat tugas Dekan.
B.
Sistematika
Penulisan Skripsi
Pada dasarnya bentuk skripsi
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir. Bagian
awal adalah bagian mulai dari sampul sampai dengan bagian sebelum bab
pendahuluan. Mulai dari bab pendahuluan sampai dengan bab penutup merupakan
bagian pokok sedangkan bagian sesudah itu merupakan bagian akhir.
1.
Bagian
Awal
Bagian awal skripsi terdiri
atas sampul, lembar kosong berlogo Universitas Negeri Semarang bergaris tengah
13 cm, lembar judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar persetujuan penguji,
lembar pernyataan, lembar motto dan persembahan (tidak wajib), sari (abstrak).
Lembar bagian awal ini diberi nomor halaman dengan
huruf Romawi kecil, ditaruh di kaki halaman bagian tengah. Penghitungan nomor
halaman dimulai dari lembar judul (bukan sampul) sampai dengan sebelum bab
pendahuluan, tetapi yang diberi nomor mulai dari lembar sari.
a.
Sampul
Pada sampul bagian tengah atas
terdapat logo Universitas Negeri Semarang, bergaris tengah 3 cm. Di bawahnya
dituliskan judul dengan huruf kapital tebal berukuran 15-16. Di bawahnya
tertulis kata SKRIPSI yang dicetak dengan huruf kapital tebal berukuran
lebih kecil (14), pada baris berikutnya, kalimat juga dengan dengan huruf tebal
dengan ukuran 12 yang berbunyi Untuk memperoleh gelar sarjana... (diisi
bidang studi yang ditempuh) pada Universitas Negeri Semarang.
Di bawahnya dituliskan dengan
huruf berukuran 12 kata Oleh (tanpa
tanda titik dua), dibawahnya lagi dituliskan nama, dan bawahnya lagi dituliskan
NIM ... (diisi angkanya). Pada kaki halamannya dituliskan dengan huruf
kapital tebal berukuran lebih kecil daripada judul (14-15) nama Fakultas,
Jurusan dan atau Program Studi, dan di bawahnya lagi tahun ujian skripsi,
semuanya itu dicetak dengan huruf Roman tegak, diatur secara simetris dengan
komposisi yang serasi. Sampul dibuat dari bahan tebal. Di punggung dibubuhkan
logo (berdiri), nama (memanjang, dengan huruf biasa berukuran 12), judul
(memanjang, dengan huruf kapital berukuran 14), skripsi, dan tahun.
b.
Lembar
Berlogo
Lembar kosong berlogo merupakan
pembatas antara sampul dan lembar judul.
c.
Judul
Lembar judul bunyinya sama
dengan yang terdapat pada sampul, hanya saja dicetak pada kertas hvs putih
dengan bobot terendah 70 gr.
d.
Persetujuan
Pembimbing
Lembar ini berisi pernyataan
berikut: Skripsi ini telah disetujui untuk diuji. Selanjutnya di bawahnya
dicantumkan Semarang, ... (diisi tanggal, bulan dan tahun persetujuan) dan di
bawahnya disediakan tempat untuk tanda tangan pembimbing dengan dicantumkan
nama lengkap beserta NIP-nya.
e.
Pengesahan
Kelulusan
Lembar ini berisi pernyataan
berikut: Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas
pada hari ..., tanggal ... (bulan dan tahun).
Selanjutnya dicantumkan Ketua,
Sekretaris, dan Anggota panitia penguji yang masing-masing disertai tempat
pembubuhan tanda tangan, nama lengkap dan NIP-nya.
f.
Pernyataan
Lembar ini diberi judul
PERNYATAAN ditulis di tengah atas. Isi pernyataan itu ialah bahwa skripsi ini
hasil karya (penelitian dan tulisan) sendiri, bukan buatan orang lain, dan
tidak menjiplak karya orang lain, baik seluruhnya maupun sebagian.
g.
Motto
dan Persembahan
Lembar ini boleh ada, boleh
tidak. Motto di sini adalah ungkapan bijak untuk kehidupan, yang berkaitan
dengan judul skripsi. Persembahan adalah pernyataan, karya ilmiah itu
dipersembahkan kepada siapa.
h.
Kata
Pengantar
Lembar kata pengantar diberi
judul KATA PENGANTAR yang diletakkan di tengah atas. Dalam kata
pengantar boleh dikemukakan ungkapan puji syukur, namun yang pokok adalah
ucapan terimakasih dan penghargaan kepada orang-orang, lembaga, atau lainnya
yang langsung membantu pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi.
Dalam kata pengantar, tidak
boleh ada pernyataan bahwa penulis yakin akan danya banyak kesalahan atau
kekurangan dalam skripsi, dan atas dasar itu penulis minta maaf dan
mengharapkan kritik dari pembaca. Kalau penulis yakin bahwa dalam skripsinya
itu masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, itu harus diperbaiki dulu
sebelum ujian. Karena kesalahan ilmiah tidak dapat diselesaikan dengan
permintaan maaf. Lagipula harapan kritik itu tidak diperlukan, sebab skripsi
adalah karya ilmiah untuk diuji.baru kalau naskah skripsi itu akan diterbitkan,
permintaan kritik itu dinyatakan. Teks kata pengantar diketik dengan spasi dua,
seperti halnya naskah bagian utama, tidak boleh lebih dari dua halaman. Pada
akhir teks kata pengantar dicantumkan kata Penulis tanpa disertai dengan nama,
diletakkan di pojok kanan bawah.
i.
Sari
Sari ditulis pada lembar baru,
diberi judul SARI, ditulis di tengah atas, dicetak dengan huruf kapital. Di
bawahnya dengan jarak dua spasi dicantumkan nama akhir penulis, diikuti tanda
koma, lalu nama depan dan tengah (kalau ada), diikuti tanda titik, lalu tahun
lulus ujian, diikuti tanda titik, diikuti judul skripsi. Selanjutanya
dicantumkan kata Skripsi Jurusan/Program ... Universitas Negeri Semarang
diakhir tanda titik, disusul dengan pencantuman nama-nama pembimbing.
Pada baris berikutnya
dicantumkan Kata-kata kunci: ..., berkisar dari tiga sampai lima kata.
Pada baris berikutnya, pada
jarak dua spasi, ditulis teks sari dengan spasi satu. Isi sari meliputi latar
belakang masalah, rumusan masalah, pendekatan dan metode yang digunakan, hasil
yang diperoleh dan saran yang diajukan. Butir-butir itu hendaklah ditulis dalam
paragraf yang berbeda, dengan tidak menolak kemungkinan untuk memecah butir
tertentu untuk dituangkan dalam paragraf yang berbeda kalau diperlukan. Teks
sari tidak boleh lebih dari dua halaman kuarto.
j.
Daftar
Isi
Dalam daftar isi dimuat
judul-judul yang terdapat pada bagian awal skripsi, mulai dari sari,
judul-judul bab beserta sub bab dan anak sub babnya masing-masing, dan
judul-judul pada bagian akhir. Kecuali judul subbab dan anak subbab, semuanya
diketik dengan huruf kapital. Judul itu diikuti dengan titik-titik
sepanjang baris, diikuti nomor halaman tempat judul itu terdapat pada halaman
lembar skripsi.
k.
Daftar
Singkatan dan Tanda Teknis
Daftar ini memuat singkatan
teknis beserta kepanjangannyadan tanda teknis beserta makna atau penggunaanya.
Singkatan dan tanda teknis jangan dicampur, tetapi bisa diketik dalam satu
halaman saja karena keduanya mempunyai fungsi teknis yang sama, yaitu untuk
kemudahan pemberian.
l.
Daftar
Tabel
Daftar tabel memuat nomor dan
judul tabel, diikuti titik-titik seperti pada daftar isi, lalu disusul nomor
halaman tempat tabel terdapat dalam teks. Judul tabel yang lebih dari satu
halaman diketik dengan spasi satu. Jarak antara judul tabel yang satu dengan
yang lain dalam daftar itu satu setengah spasi.
m.
Daftar
Gambar
Cara membuat daftar gambar sama
dengan cara membuat daftar tabel.
n.
Daftar
Lampiran
Cara membuat daftar lampiran
sama juga dengan cara membuat daftar tabel.
2.
Bagian
Pokok
Bagian pokok skripsi terdiri
atas bab pendahuluan, teori yang digunakan untuk landassan penelitian, metode
penelitian, hasil penelitian, dan penutup. Hasil penelitian tidak harus hanya
disajikan dalam satu bab, bergantung kepada banyaknya materi yang akan
disajikan dan perlunya pemilahan materi itu menjadi unit-unit tertentu.
a.
Pendahuluan
Bagian ini adalah bab pertama
skripsi yang mengantarkan pembaca mengetahui apa yang akan diteliti, mengapa
dan untuk apa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan memuat
uraian tentang: (1) latar belakang masalah penelitian, (2) rumusan masalah, (3)
identifikasi masalah, (4) tujuan penelitian, (5) kegunaan penelitian, (6)
pembatasan masalah.
1)
Latar
Belakang
Bagian ini pada dasarnya
menerangkan keternalaran (kerasionalan) mengapa topik yang dinyatakan pada
judul skripsi itu diteliti. Untuk menerangkan keternalaran tersebut perlu dijelaskan
dulu pengertian rumusan topik yang dipilih untuk diteliti. Baru kemudian
diterangkan argumen yang melatar belakangi
pemilihan topik itu dilihat dari posisi substansi topik itu dalam keseluruhan
sistem substansi yang melingkupi substansi topik itu. Dalam hal ini dapat
dikemukakan misalnya, adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara
teori dan praktek.
Selain itu, diterangkan
keternalaran pemilihan topik itu dilihat dari paradigma penelitian sejenis.
Untuk itu perlu dilakukan kajian pustaka yang memuat hasil-hasil penelitian tentang
topik yang dipilih itu. Dengan melihat hasil yang diperoleh dalam penelitian
sebelumnya, dapat ditunjukkan apakah topik yang dipilih itu memang masih layak
untuk diteliti.
Topik yang pernah diteliti
boleh saja diteliti, asal penelitian yang baru itu dapat menghasilkan sesuatu
yang baru, yang berbeda dari sebelumnya, yang bisa mengatasi kekurangan hasil
penelitian itu, atau dalam penelitian baru itu digunakan teori lain atau metode
lain yang diduga dapat menghasilkan temuan yang lain dari sebelumnya.
2)
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah adalah rumusan persoalan yang perlu dipecahkan atau pertanyaan yang
perlu dijawab dengan penelitian. Rumusan tidak harus dalam bentuk kalimat
tanya, tetapi mengandung kata-kata yang menyatakan persoalan atau pertanyaan, yakni apa, siapa,
berapa, seberapa, sejauh mana, bagaimana, di mana, ke mana, dari mana,
mengapa,dan sebagainya. Rumusan masalah harus diturunkan dari rumusan topik.
Rumusan masalah yang baik harus memungkinkan untuk memntukan metode
pemecahannya dan mencarikan datanya. Sehingga masalah-masalah tersebut perlu
diidentifikasi dengan baik.
Identifikasi
masalah dapat ditaruh dibawah judul tersendiri, tetapi yang penting bukan judulnya, melainkan meteri
identifikasinya. Dengan demikian,
permasalahan rumusan masalah menjadi operasional, maksudnya masalah-masalah dapat
dipecahkan karena variabel data yang diperlukan dan teknik pemerolehannya dapat
diprakirakan. Jika terdapat banyak masalah, tetapi yang akan diteliti
masalah-masalah tertentu, perlu ada pembatasan masalah disertai keterangan
mengapa masalah yang diteliti dibatasi. Pembatasan masalah dicantumkan dibawah
judul tersendiri. Jika tidak ada pembatasan, maka tidak perlu ada sub-judul
Pembatasan Masalah.
3)
Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian mengungkapkan apa yang ingin dicapai dalam penelitian. Rumusannya
sejajar dengan rumusan masalah.
4)
Kegunaan
Penelitian
Kegunanaan atau pentingnya penelitian
dilakukan, baik bagi pengembangan ilmu maupun bagi kepentingan praktik. Dan
uraian ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa masalah yang dipilih memang
layak untuk diteliti.
b.
Teori
yang Digunakan untuk Landasan Penelitian
Dalam
penelitian diperlukan dua landasan, yakni landasan toritis dan landasan
faktual. Landasan toeritis ialah teori yang digunakan untuk landasan kerja
penelitian tentang topik yang diambil untuk diteliti. Landasan faktual ialah
data tentang topik yang diteliti. Keduanya diuraikan dalam dua bagian yang
berbeda, tetapi berurutan.
Dalam landasan teoritis dinyatakan teori
apa yang digunakan untuk landasan kerja penelitian. Bisa disusun sendiri secara
eklektik, bisa juga berupa teori dari seorang ahli. Teori yang digunakan harus
dipertanggugjawabkan melalui kajian sejumlah pustaka yang memuat hasil
penelitian dalam lingkup topik penelitian yang menggunakan teori terpilih
ataupun yang menggunakan teori yang berbeda.
Pustaka
yang dikaji bisa berupa buku atau artikel dalam jurnal ilmiah, makalah,
skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian yang relevan dengan topik
penelitian. Dalam penelitian kuantitatif jenis tertentu, uraian tentang teori
yang digunakan sebagai landasan penelitian diikuti tentang uraian kerangka
berpikir dan rumusan hipotesis. Kerangka berpikir menggambarkan pola hubungan
logis antarvariabel dalam pemecahan masalah yang diteliti. Hipotesis menyatakan
dugaan atau ramalan tentang hasil pemecahan masalah atas dasar kerangka berpikir.
c.
Metode
Penelitian
Metode
penelitian dimuat dalam bab III. Tentang metode penelitian terdapat perbedaan
antara metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Akan tetapi
prosedurnya sama dimulai dari pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengolahan
data lalu dilakukan analisis data. Yang perlu diuraikan dalam penelitian
kuantitatif adalah (1) jenis dan desain penelitian, (2) variable penelitian
yang dirumuskan secara operasional, (3) populasi, sampel, dan teknik
pengambilan sampel penelitian, (4) instrument penelitian disertai penentuan
validitas dan reabilitasnya (5) teknik pengumpulan data (6) teknik pengolohan
dan analisis data. Dalam penelitian kualitatif, butir (2) diganti dengan uraian
tentang wujud data, butir (3) diganti dengan sumber data.
d.
Hasil
Penelitian
Hasil
penelitian dimuat dalam bab tersendiri, tetapi tidak harus dalam satu bab. Bisa dua
atau lebih, bergantung kepada organisasi temuannya dalam pemecahan masalah.
Yang penting adalah semua masalah harus ada jawabannya. Jawaban atas masalah
yang dirumuskan di bab pendahuluan harus diuraikan dengan jelas, sistematis, dan tuntas.
e.
Penutup
Penutup
berisi simpulan dan saran. Penyajian simpulan hendaknya sejalan dengan
penyajian masalah, tujuan,
dan uraian tentang hasil penelitian. Penyajian
saran harus sejalan dan didasarkan pada simpulan atau temuan. Saran hendaknya disetai dengan argumentasi. Kalau mungkin juga
disertai jalan keluarnya.
3.
Bagian
Akhir
Bagian
akhir terdiri atas daftar pustaka, lampiran, penjurus (indeks), dan takarir
(daftar kata kunci atau istilah). Penjurus dan takarir tidak harus ada, yang wajib ada adalah daftar pustaka,
sedangkan lampiran bisa ada kalau memang diperlukan
a.
Cara
Menulis Daftar Pustaka
Daftar
yang ditulis harus sesuai dengan pustaka yang dirujuk dalam teks skripsi. Daftar pustaka ditulis sesuai dengan kaidah
penulisan daftar pustaka. Daftar pustaka ditulis langung setelah teks berakhir
dengan ganti halaman baru dan diberi judul DAFTAR PUSTAKA. Judul itu dicetak
tebal dengan huruf tegak, kapital
semua, berukuran 12, ditulis mulai dari pias kiri. Jarak dengan teks diatasnya
emapt spasi. Bab pustaka berbentuk buku ditulis dengan urutan nama, pengarang,
tahun terbit, judul buku dengan cetak miring, kota terbit, dan penerbit. Untuk
memisahkan bagian-bagian tersebut digunakan tanda titik, kecuali antara kota
dan penerbit digunakan tanda
titik dua (:). Contoh :
Dekker,
N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa : Dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-satunya Asas. Malang : FPIPS IKIP
Malang.
Jika
ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, angka tahun penerbitan diikuti oleh
lambing a, b, c, dan seterusnyayang urutannya ditentukan berdasarkan abjad
judul buku-bukunya. Untuk keperluan
praktis penulisan dan pembacaan, nama pengarang yang sama tidak perlu ditulis
ulang, tetapi diganti dengan garis putus sepanjang liama karakter tanpa titik.
Contoh
:
Effendi,
Oesman. 1957a. Tanja Djawab tentang
Kalimat-Kalimat Indonesia. Djakarta: Pustaka Rakyat.
-----
1957b. Tanja Djawab tentang Kata-Kata
Indonesia. Djakarta: Pustaka Rakyat.
-----
1957c. Peladjaran Bahasa Indonesia dari
Hal Kata Djadian, Djakarta: Pustaka Rakyat.
Rujukan bisa diperoleh dari internet.
Pada dasarnya penulisan rujukan dari internet sama dengan penulisan bahan
pustaka. Perbedaannya terletak pada bagian setelah judul. Pada rujukan dari
internet, setelah judul dituliskan sumber dan tanggal kapan rujukan itu diakses
atau dipesan. Jadi, urutannya ialah nama belakang, nama depan, tahun terbit
bahan rujukan (dengan disertai tanggal kalau ada), judul (dicetak miring), lalu
protocol dan alamatnya, path, dan tanggal diakses atau dipesan yang ditaruh di
dalam tanda kurung.
Contoh
rujukan yang diperoleh dari email :
Crump,
E. Re: Preserving Writing. Alliance
for Computers and WritingListserv. Acw.1@unicorn.acc.ttu.edu
(31 Mar 1996).
Selain
dari internet, bahan rujukan bisa diambil dari rekaman video, rekaman kaset,
CD-Rom, atau artikel jurnal elektronik. Caranya menulisnya sama dengan cara
menulis daftar pustaka tulis.
Bahan rujukan dari internet, rekaman
video, kaset, CD-Rom, dan jurnal elektronik disusun terpadu dengan daftar
rujukan yang berupa bahan pustaka (tulis).
b.
Lampiran
Lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting
untuk skripsi, tesis, dan disertasi, misalnya instrument penelitian, data
mentah hasil penelitian, rumus-rumus statistic yang digunakan (bila perlu),
hasil perhitungan statistic, surat izin dan tanda bukti telah melaksanakan
pengumpulan data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu.
c.
Penjurus
Penjurus (indeks) adalah daftar kata, istilah, atau nama yang dianggap
penting yang digunakan dalam teks. Kata, istilah, atau nama itu diurutkan
menurut abjad dan di belakang setiap kata, istilah, atau nama itu dibutuhkan
angka menunjukkan nomor halaman tempat kata, istilah, atau nama itu disebutkan
dalam teks.
Dalam
laporan penelitian penjurus tidak harus ada. Jika akan dimuat, letaknya paling
akhir, yakni setelah lampiran.
d.
Takarir
Takarir
adalah daftar kata kunci beserta artinya dan istilah beserta pengertiannya.
Tidak dibenarkan membuat daftar kata atau istilah yang dicantumkan di dalam
tubuh skripsi, tesis, atau disertasi.
BAB
III
PENUTUP
Skripsi merupakan karya
ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa Program Sarjana
pada akhir studinya. Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah digunakan untuk melaporkan
atau mengkomunikasikan hasil kegiatan ilmiah, yang dilakukan dalam suatu
penelitian ilmiah. Bagian-bagian
dalam sistematika penulisan karya ilmiah antara lain bagian awal, bagian pokok,
dan bagian akhir. Secara
keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu
sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat
akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian,
tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Tata
cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2002. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Pusing edit, dokumen laporan, koreksi EYD sesuai KBBI? Tenang aja, Jangan kuatir! Kami punya solusinya.
BalasHapusTelah dibuka Jasa Edit Dokumen 1 hari jadi.
Dikerjakan oleh ahli Proofreading berpengalaman di bidangnya.
Klik saja
JASA PROOFREADING
Editing dokumen makalah, laporan, tugas sekolah, skripsi tidak perlu repot lagi.
Koreksi kesalahan penulisan (typo), tanda baca, koreksi kata baku, EYD yang sesuai KBBI tidak jadi masalah
Ayo, tunggu apa lagi..
JASA KETIK ULANG DOKUMEN APAPUN
JASA EDITING VIDEO KEREN DAN MENARIK