Kamis, 03 April 2014

Artikel Ilmiah

ARTIKEL ILMIAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah & Buku Ajar
Tahun Ajaran 2013/2014




Disusun Oleh :
1.    Kartika Wahyuningrum                     (1401411492)
2.    Siwi Sucianti                                      (1401411527)
3.    Wahyu Dwi P                                    (1401411535)
4.    Hafidz Imam Asyhari                         (1401411547)
5.    Siti Nur Azizah                                  (1401411554)
KELAS 6E

Dosen Pengampu : Moh. Fathurrahman, S.Pd, M.Sn.


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

BAB 1
 Pendahuluan

A.  Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi melalui kreativitas dan skeptisisme, keterbukaan pada kontribusi ilmu baru, serta kegigihan dalam mempertanyakan kontribusi yang diberikan dan konsensus keilmuan yang berlaku. Perkembangan teknologi tentunya juga mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan secara berarti. Dalam dunia informasi ada berbagai macam bentuk penyampian informasi berita. Salah satu contonya adalah artikel. Artikel itu sendiri memiliki banyak macam jenisnya. Masuknya hasil penelitian yang merupakan pengetahuan individu ke dalam lingkup pengetahuan ilmiah, terjadi setelah hasil penelitian dipresentasikan atau dikomunikasikan dengan cara tertentu sehingga dapat dinilai kebenarannya. Cara yang efektif dan dijadikan standar dalam mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian adalah dengan cara ditulis dalam bentuk artikel (paper) ilmiah, dan dipublikasikan pada majalah/jurnal ilmiah yang di review.
Kebanyakan orang membaca informasi dari artikel mampu mengemukakan isi atau masalah yang terdapat atau yang sedang dibahas, namun mereka tidak tahu jenis artikel yang sedang mereka baca. Oleh karena itu, kali ini kami akan membahas tentang “Artikel Ilmiah” untuk mempelajari lebih lanjut dan mendalam.
B.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Apa pengertian dari artikel ilmiah?
2.    Bagaimana istilah dimensi artikel ilmiah yang sebenarnya?
3.    Apa saja jenis model penulisan artikel?
4.    Bagaimana ciri-ciri penulisan artikel ilmiah yang baik?
5.    Bagaimana langkah penulisan artikel ilmiah?
6.    Apa saja jenis artikel ilmiah?
C.  Tujuan
Tujuan dalam pembahasan makalah ini yaitu:
1.    Mengetahui pengertian artikel ilmiah.
2.    Memahami istilah dimensi artikel ilmiah yang sebenarnya.
3.    Mengetahui jenis model penulisan artikel.
4.    Mengetahui ciri-ciri penulisan artikel ilmiah yang baik.
5.    Mengetahui langkah penulisan artikel ilmiah.
6.    Mengetahui jenis artikel ilmiah.
BAB 2
Pembahasan

A.  Pengertian Artikel Ilmiah
Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar dan sebagainya (KBBI 2002:66). Tartono (2005:84) menerangkan bahwa artikel bisa saja sebuah karangan/prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persosalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel imiah diartikan sebagai hasil berpikir ilmiah yang didasarkan pada rencana yang relatif matang karena akan memudahkan penulis untuk mewujudkan teks artikel. Selain itu, artikel juga merupakan suatu representasi hasil pemikiran atau suatu obyek kajian kepada pembaca melalui bahasa tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah. Secara umum artikel ilmiah adalah suatu tulisan (essay) merupakan suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi, opini atau perasaan (feeling) dan biasanya juga menampilkan argumen tentang topik tertentu.
Secara lebih spesifik, suatu artikel ilmiah harus memiliki ciri-ciri berikut:
1.    Sintesa temuan-temuan tentang suatu topik dan pendapat penulis.
2.    Pekerjaan yang memperlihatkan keaslian (originality) penulis.
3.    Pengakuan/pernyataan/jawaban terhadap semua sumber yang digunakan.
4.    Memperlihatkan bahwa penulis merupakan bagian dari suatu komunitas akademis.
Sehingga secara formal, pengertian artikel ilmiah adalah tulisan yang unik dan terintegrasi dari fakta (bukti) yang ada di luar penulis dan pengetian personal yang dihasilkan dari pemikiran penulisnya.

B.  Istilah Artikel Ilmiah
Artikel sangat berbeda dengan karya tulis ilmiah. Dari segi bahasa, bahwa artikel lebih sederhana karena sasaran pembacanya menjangkau semua kelompok masyarakat. Sedangkan bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah haruslah menggunakan bahasa yang formal sehingga kadang-kadang terasa kaku. Dari segi isi, gagasan-gagasan dalam sebuah artikel tidak perlu ditunjang oleh bukti-bukti yang lengkap sebagaimana dalam karya tulis ilmiah. Di dalam karya tulis ilmiah, penulis harus menyertakan sumber data berupa kutipan, catatan kaki, biografi, serta daftar pustaka pada akhir tulisan.
Dalam artikel ilmiah terdapat empat dimensi yang perlu diperhatikan, dan dimensi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.    Dimensi hasil pemikiran atas suatu objek kajian yang dapat berupa temuan penelitian atau gagasan analisis kritis.
2.    Dimensi bahasa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis dalam bentuk satuan-satuan makna dan penanda hubungan satuan-satuan makna secara eksplisit.
3.    Dimensi sistematika yang dijadikan unsur pembeda antara bentuk karya tulis artikel dengan bentuk karya tulis lain.
4.    Dimensi kaidah, penulisan yang harus ditaati baik bersifat universal (umum) maupun bersifat selingkung.

C.  Jenis Model Penulisan Artikel
Berikut model-model penulisan artikel yang bisa di kelompokkan kepada tingkat kerumitannya:
1.    Model Penulisan Populer
Model yang paling mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak “njelimet” atau rumit dan bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas (perhatikan, misalnya bahasa yang digunakan di majalah).
2.    Model Penulisan Ilmiah
Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan biasa yang di harapkan menjelaskan “mengapa” atau “bagaimana” suatu perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak (Soesono 1982 :2). Dari aspek bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensyaratkan bahasa yang baku.
3.    Model Penulisan Ilmiah Populer
Ada satu model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut di kenal dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun di sajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Soesono 1982:6 Creste 2005 : 171). Meskipun bersifat ilmiah (karena memakai metode ilmiah), bukan berarti tulisan yang dihasilkan ditujukan kalangan akademisi. Sebaliknya, artikel ilmiah populer ditujukan kepada para pembaca umum dan kita perlu membedakan antara kosakata ilmiah dan populer. Kata-kata populer merupakan kata-kata yang akan di pakai dalam komunikasi sehari-hari, sedangkan kata-kata yang biasa di pakai oleh kaum pelajar terutama dalam penulisan ilmiah, pertemuan-pertemuan resmi, diskusi-diskusi khusus disebut kata-kata ilmiah (Kepaf 2004 : 105-106).

D.  Ciri-ciri Penulisan Artikel Ilmiah yang Baik
Berikut ciri-ciri penulisan artikel ilmiah yang baik antara lain:
1.   Reproduktif
Maksud yang ditulis oleh penulis diterima dengan makna yang sama oleh pembaca. Maka dari itu penulis harus menggunakan bahasa yang bermakna denotatif agar terdapat satu pemahaman dengan pembaca.
2.   Menggunakan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf.
3.    Menggunakan istilah keilmuan
Artinya penulis harus menggunakan bahasa keilmuan dalam bidang tertentu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap ilmu tertentu yang dikuasai.
4.    Rasional
Artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur pemikiran yang lancar dan kecermatan penulisan.
5.   Bersifat straightforward atau langsung kesasaran.
6.   Menggunakan kalimat yang efektif.

E.  Langkah Penulisan Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah sebaiknya dikerjakan oleh penulis dengan prosedur teknis yang standar dan lazim. Berikut langkah umum penulisan artikel ilmiah:
1.    Pengembangan Gagasan
Gagasan adalah substansi isi artikel ilmiah, sehingga gagasan pada artikel ilmiah pada hakikatnya adalah suatu proses pengembangan isi artikel. Gagasan yang dikemukakan dalam artikel ilmiah adalah gagasan berpikir ilmiah. Kualitas artikel ilmiah sebagai suatu gagasan yang layak ditampilkan dalam jurnal harus mempertimbangkan bobot permasalahan, urgensi gagasan, keaslian gagasan. Kemutakhiran gagasan, kedalaman penggarapan, pengungkapan gagasan, ragam bahasa, dan teknis penulisan. Pengembangan gagasan artikel ilmiah dalam jurnal dilakukan untuk menjabarkan gagasan dasar artikel pada berbagai tingkat, yaitu ada tingkat artikel, tingkat bagian artikel, dan tingkat paragraf.
2.    Perencanaan Naskah
Perencanaan penulisan naskah meliputi:
a.    Perencanaan isi artikel
Dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahapan gagasan artikel, tahapan gagasan bagian artikel, dan tahapan paragraf dalam artikel.
b.    Perencanaan format, yang umum diikuti oleh penulis meliputi :
1)   Organisasi/sistematika artikel ilmiah.
2)   Teknik penulisan yang mencakp teknik perujukan, penampilan tekstual, dan visual.
3)   Teknik pengetikan yang mencakup pengaturan identitas, spasi, dan tata letak, format khusus merupakan ciri penerbit.
c.    Perencanaan bahasa
Perencanaan bahasa penulisan artikel ilmiah diwujudkan dalam pemilihan ragam bahasa yang akan digunakan.
d.    Pengembangan paragraf
Paragraf adalah satuan teks yang terkecil yang berisi suatu gagasan dasar dalam pembentukan gagasan yang lebih besar.

e.  Penulisan draf (konsep)
Penulisan konsep artikel ilmiah merupakan proses pengungkapan butir-butir gagasan yang sudah tertata secara sitematis. Pengungkapan gagasan tidak selalu bersifat verbal, yaitu pengungkapan dengan kata, frase, kalimat, dan untaian kalimat, tetapi juga dapat diungkapkan secara visual. Misalnya dalam bentuk tabel, diagram, figurasi, polygon dan lain-lain.
f.      Penulisan akhir (finalisasi)
Proses yang umum dilakukan oleh penulis dalam penulisan naskah artikel ilmiah adalah melakukan perbaikan. Sebelum melakukan perbaikan naskah akan melakukan pemeriksanaan ulang terhadap konsep artikel ilmiah, baik isi, ejaan, tanda baca, serta teknik penulisan.

F.   Jenis Artikel Ilmiah
Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel ilmiah umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua:
1.    Artikel Hasil Penelitian
Artikel hasil penelitian ialah artikel ilmiah yang disajikan sebagai hasil penelitian lapangan yang yang dilandasi dengan kajian teoretis terhadap hasil penelitian terdahulu. Artikel jenis ini dapat berdasarkan hasil penelitian kualitatif ataupun penelitian kuantitatif. Artikel hasil penelitian terdiri atas:
a.    Judul
Judul (title) artikel hasil penelitian hendaknya informatif, lengkap, tidak terlalu panjang, yaitu antara 5 sampai dengan 15 kata. Judul artikel hasil penelitian memuat variabel yang diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti. Judul artikel yang berbahasa Indonesia diikuti dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris, yang ditulis tepat di baris setelah judul yang berbahasa Indonesia.

b.    Nama Penulis dan Lembaga Asal
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun. Nama lembaga tempat bekerja penulis dicantumkan sebagai catatan kaki di halaman pertama artikel. Jika artikel ditulis oleh dua orang atau lebih, semua ditulis secara berurutan mulai dengan penulis utama. Apabila semua penulis berasal dari lembaga yang sama, nama lembaga asal hanya ditulis sekali. Namun, apabila penulis berasal dari lembaga yang berlainan, semua nama lembaga asal penulis harus dicantumkan sebagai catatan kaki, mulai dengan lembaga asal penulis utama dengan penanda bintang (*).

c.    Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang gagasan terpenting di dalam artikel. Gagasan itu antara lain mencakupi masalah, tujuan, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti), dan ringkasan hasil penelitian sebagai tekanannya.
Abstrak yang mendahului artikel berbahasa Indonesia hendaknya ditulis dalam bahasa inggris, sedangkan untuk artikel yang berbahasa Inggris dilengkapi dengan abstrak berbahasa Indonesia. Panjang abstrak antara 50 sampai dengan 75 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Dengan ketikan berspasi tunggal menggunakan format yang lebih sempit daripada teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm).
Abstrak diikuti dengan Kata Kunci (Key Words) yang merupakan kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah yang menggambarkan gagasan pokok artikel. Kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci dalam artikel ilmiah antara 3 sampai dengan 5 buah. Kata ini diperlukan untuk penelusuran lebih lanjut ke dalam sistem informasi dan telekomunikasi menggunakan teknologi internet.

d.    Pendahuluan
Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah kata kunci. Bagian ini menyajikan gagasan pokok yang paling sedikit terdiri atas empat bagian: (1) latar belakang penulisan artikel, (2) masalah , (3) tujuan penelitian, dan (4) sistematika artikel. Keempat gagasan tersebut ditulis dalam bentuk paragraf yang memperlihatkan adanya koherensi antara gagasan satu dengan gagasan yang lain.
Karena pendahuluan memuat gagasan teoretis mengenai suatu perkara, kajian pustaka dibutuhkan untuk mendukung penyampaian gagasan tadi. Sebab itu, bagian ini harus disertai dengan rujukan kepada berbagai sumber yang terpercaya. Jumlah rujukan harus proporsional (tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak). Gagasan teoretis harus disajikan secara ringkas, padat, dan langsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek yang dibahas dapat mencakupi aspek histories, landasan teori atau aspek lain. Gagasan teoretis mengarahkan pembaca ke rumusan masalah yang dilengkapi dengan rencana pemecahannya dan rumusan tujuan.

e.    Metodologi
Metodologi diartikan sebagai kumpulan metode yang digunakan untuk membuat desain penelitian, menentukan jenis dan jumlah sample  menarik data, dan mengolah atau menganalisis data. Dalam rangka penulisan artikel, pada dasarnya, bagian ini menyajikan cara pelaksanaan penelitian. Uraian disajikan dalam beberapa paragraf tanpa sub-bagian, atau pemilahan ke dalam sub-bagian. Bagian ini hanya memuat hal yang pokok saja; uraian rinci tentang rancangan penelitian tidak perlu disajikan di dalam artikel ilmiah.
Materi pokok bagian metodologi adalah cara pengumpulan data, sumber data, cara analisis data. Dengan perkataan lain, bagian ini antara lain berisi keterangan tentang populasi dan sampel (atau subjek), instrumen pengumpul data, rancangan penelitian (terutama jika digunakan raancangan yang cukup kompleks seperti rancangan eksperimental), dan teknik analisis data.
Penelitian yang mendasari penulisan artikel menggunakan alat dan bahan perlu dilengkapi dengan sajian tentang spesifikasi alat dan bahan. Spesifikasi alat menggambarkan tingkat kecanggihan alat, sedangkan spesifikasi bahan juga perlu diberikan karena penelitian ulang dapat berbeda dengan penelitian terdahulu apabila spesifikasi bahan yang digunakan berbeda.
Untuk penelitian kualitatif perlu ditambahkan uraian mengenai kehadiran peneliti, subjek penelitian, keterangan tentang informan, cara menggali data penelitian, lokasi penelitian, dan lama penelitian. Perlu pula disajikan uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian.

f.      Hasil
Hasil adalah bagian utama artikel ilmiah. Karena itu, bagian ini biasanya merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil analisis data yang dilaporkan secara bersih.
Untuk artikel hasil penelitian kuantitatif, proses analisis data (seperti perhitungan statistik, tabel yang panjang, sampel yang berlebihan, dan sebagainya) tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesis pun tidak perlu disajikan, termasuk pembandingan antara koefisien yang ditemukan dalam analisis dengan koefisien dalam tabel statistik. Dengan perkataan lain, yang dimuat di dalam artikel hanya hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis.
Hasil analisis boleh disajikan dengan tabel atau grafik asalkan dalam bentuk yang ringkas, jelas dan tidak mengganggu alur piker di dalam teks. Jika ke dalam sajiak disertakan tabel dan/atau grafik untuk memperjelas sajian verbal, keduanya harus diberi judul dengan komentar yang memadai walaupun komentar tersebut tidak harus dilakukan per tabel atau grafik.
Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan memilah bagian ini menjadi subbagian sesuai dengan penjabaran masalah penelitian. Sebaliknya, apabila bagian ini pendek, semua sajian bisa berupa gabungan pembahasan.
Untuk artikel hasil penelitian kualitatif, bagian hasil memuat deskripsi, eksplanasi, analisis, sintesis, diskusi, perbandingan dan sebagainya yang tersaji rinci dalam bentuk subtopik yang masing-masing berkaitan langsung dengan fokus penelitian.

g.    Bahasan
Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan bahasan: (1) memecahkan masalah penelitian atau menunjukkan pencapaian tujuan penelitian, (2) menafsirkan temuan dan menarik inferensi berdasarkan temuan itu, (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, dan (4) menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang saudah ada.
Untuk menunjukkan terjadinya pemecahan masalah atau pencapaian tujuan penelitian, harus hasil penelitian disimpulkan secara eksplisit. Misalnya, jika dinyatakan bahwa penelitian bertujuan mengetahui perbedaan penggunaan antara satu strategi dan stgrategi lain dalam pembelajaran bahasa asing, dalam bagian pembahasan perbedaan itu haruslah diuraikan secara rinci dengan bukti yang memadai.
Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori yang ada. Misalnya ditemukan adanya hubungan antara strategi pembelajaran dan prestasi siswa, dapat ditafsirkan bahwa strategi dapat berpengaruh besar terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
Temuan diintegrasikan ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dengan jalan membandingkan temuan itu dengan temuan penelitian sebelumnya, dengan teori yang sudah ada, atau dengan kenyataan di lapangan. Pembandingan harus disertai rujukan yang sesuai.
Jika penelitian yang menjadi dasar penulisan artikel berupa telaah teori (penelitian dasar), teori yang lama bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagian atau seluruhnya. Penolakan teori harus disertai dengan modifikasi atau rumusan teori baru.
Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula memuat gagasan peneliti, kaitan antarkategori dan antardimensi, dan posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan teori sebelumnya.

h.    Simpulan
Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan. Berdasarkan uraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Simpulan disajikan dalam bentuk deskripsi verbal, dan bukan dalam bentuk angka.
Simpulan dapat diikuti dengan saran yang disusun berdasarkan simpulan. Saran bisa merujuk kepada tindakan praktis, pengembangan teoritis, dan penelitian lanjutan. Simpulan dan saran dapat pula disebut bagian penutup.

i.      Catatan Akhir
Pada dasarnya, catatan akhir dalam artikel ilmiah berupa keterangan tambahan yang diberikan kepada istilah khusus, nama tokoh, nama lembaga, tahun tertentu, simbol, dan sebagainya yang termuat di dalam artikel. Pencantuman catatan akhir ini dilakukan dengan alasan bahwa walaupun dibutuhkan dan dianggap penting, cacatan tambahan dapat dianggap mengganggu tampilan nas pokok jika disisipkan ke dalamnya.

j.      Daftar Rujukan
Daftar rujukan (references) harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam nas artikel ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam nas. Demikian pula semua rujukan yang disebutkan dalam nas harus disajikan dalam daftar rujukan.

2.    Artikel Konseptual
Artikel konseptual ialah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh penulisnya melalui proses pemikiran yang mendalam terhadap suatu gejala yang muncul di dalam ranah ilmu tertentu. Proses pemikiran itu didukung dengan rujukan kepada teori tertentu yang sudah dikemukakan pakar melalui karangannya dalam bahan rujukan tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa artikel konseptual merupakan laporan hasil pemikiran yang dilandasi oleh kajian kepustakaan. Artikel konseptual terdiri atas:
a.    Judul
Judul dalam artikel konseptual berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat intisari yang terkandung dalam artikel. Sebab itu, pemilihan kata yang dipakai di dalam judul hendaknya dilakukan secara cermat. Di samping aspek ketepatannya, pemilihan kata untuk judul perlu juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca. Judul artikel sebaiknya terdiri atas 5-15 kata.

b.    Nama Penulis dan Lembaga Asal
Seperti pada penulisan nama dan asal lembaga pada artikel hasil penelitian, penulisan nama pengarang pada artikel konseptual dilakukan tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun. Nama lembaga tempat bekerja penulis dicantumkan sebagai catatan kaki di halaman pertama artikel. Jika artikel ditulis oleh dua orang atau lebih, semua ditulis secara berurutan mulai dengan penulis utama. Apabila semua penulis berasal dari lembaga yang sama, nama lembaga asal hanya ditulis sekali. Namun, apabila penulis berasal dari lembaga yang berlainan, semua nama lembaga asal penulis harus dicantumkan pada catatan kaki, mulai dengan lembaga asal penulis utama dengan penanda angka 1, 2, 3, dan seterusnya dengan format supercscript.

c.    Abstrak dan Kata Kunci
Untuk artikel hasil pemikiran konseptual, abstrak berisi ringkasan isi artikel yang dituangkan secara padat. Abstrak untuk artikel jenis ini bukanlah komentar atau pengantar dari penyunting atau redaksi. Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang gagasan terpenting di dalam artikel. Gagasan itu antara lain mencakupi masalah, tujuan, dan ringkasan hasil pemikiran sebagai tekanannya.
Abstrak yang mendahului artikel berbahasa Indonesia hendaknya ditulis dalam bahasa inggris, sedangkan untuk artikel yang berbahasa Inggris dilengkapi dengan abstrak berbahasa Indonesia. Panjang abstrak antara 50 sampai dengan 75 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Dengan ketikan berspasi tunggal menggunakan format yang lebih sempit daripada teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm).
Abstrak diikuti dengan Kata Kunci (Key Words) yang merupakan kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah yang menggambarkan gagasa pokok artikel. Kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci dalam artikel ilmiah antara 3 sampai dengan 5 buah. Kata ini diperlukan untuk penelusuran lebih lanjut ke dalam sistem informasi dan telekomunikasi menggunakan teknologi internet.

d.    Pendahuluan
Berbeda dengan isi pendahuluan di dalam artikel hasil penelitian, bagian pendahuluan dalam artikel konseptual berisi uraian yang mengantarkan pembaca kepada topik utama yang akan dibahas. Sebab itu, isi bagian pendahuluan menguaraikan berbagai hal yang mampu menarik pembaca untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu, bagian pendahuluan hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat tentang hal pokok yang akan dibahas. Bagian pendahuluan tidak perlu diberi judul.

e.    Nas
Nas pada artikel konseptual sangat bervariasi. Bagian ini dapat berupa (1) evaluasi terhadap teori yang ada, yang mencakupi ragam, kelebihan, dan kekurangannya, (2) deskripsi, eksplanasi, analisis, dan diskusi tentang fenomena yang muncul dalam suatu komunitas, (3) strategi pengelolaan perkara tertentu, (4) perbandingan antarteori untuk menjembatani kesenjangan di antaranya, (5) kemungkinan penerapan suatu teori di dalam kelompok masyarakat tertentu, (6) telaah terhadap teori tertentu dan kemungkinan replikasinya dalam kondisi dan situasi yang berlainan, dan sebagainya.
Walaupun nas jenis artikel ini tidak perlu dibagi menjadi sub-bagian, tiap paragraf harus disusun secara sistematis dengan memperhatikan koherensi antarbagiannya. Teks yang disusun dengan runtut, lugas, padu, dan jelas akan mampu meyakinkan pembacanya untuk mengikuti alur piker yang hendah disampaikan oleh penulis kepada pembacanya.

f.      Penutup
Istilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir artikel konseptual jika isinya hanya berupa catatan akhir atau yang sejenisnya. Jika uraian pada bagian akhir berisi simpulan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya, perlu dimasukkan pada bagian kesimpulan. Kebanyakan artikel konseptual membutuhkan simpulan.
Beberapa artikal konseptual yang dilengkapi dengan saran. Jika hendak ditampilkan, saran yang mencakupi aspek pengembangan ilmu, penerapan teori, dan aspek lain dapat ditempatkan dalam bagian tersendiri.

g.    Catatan Akhir
Pada dasarnya, catatan akhir dalam artikel konseptual serupa dengan catatan akhir pada artikel ilmiah. Catatan ini berupa keterangan tambahan yang diberikan kepada istilah khusus, nama tokoh, nama lembaga, tahun tertentu, simbol, dan sebagainya yang termuat di dalam artikel. Pencantuman catatan akhir ini dilakukan dengan alasan bahwa walaupun dibutuhkan dan dianggap penting, cacatan tambahan dapat dianggap mengganggu tampilan nas pokok jika disisipkan ke dalamnya.

h.    Daftar Rujukan
Seperti pada artikel hasil penelitian, daftar rujukan (references) pada artikel konseptual harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam nas artikel. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam nas. Demikian pula semua rujukan yang disebutkan dalam nas harus disajikan dalam daftar rujukan.

BAB 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Artikel ilmiah berisi tentang suatu masalah yang penyampaiannya disertakan bukti dan argumentasi yang mendukung, kemudian diakhiri dengan ringkasan dan kesimpulan. Artikel disajikan dengan bahasa yang relative sederhana, sehingga dapat dimengerti oleh semua lapisan masyarakat. Pembuatan artikel ilmiah harus memperhatikan langkah-langkah pembuatan artikel ilmiah yang benar. Tidak hanya sekedar menyampaikan pendapat tetapi harus mencapai aturan-aturannya.
B.     Saran
Adapun kiranya agar makalah ini dapat dijadikan suatu referensi bagi pembaca terutama mahasiswa agar lebih memahami apa itu sebenarnya Artikel Ilmiah.
Daftar Pustaka

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UNNES2010
Ernawati, Yuli. 2010. Pengertian Artikel Ilmiah Populer. Dikutip dari http://yulierna.wordpress.com/2010/04/01/pengertian-artikel-ilmiah-populer/. Diakses pada hari Senin tanggal 17 Maret 2014 pukul 09.58 WIB.
Sibarani, Elfriza. 2013. Pengertian Artikel Ilmiah. Dikutip dari http://elfriza.blogspot.com/2013/10/pengertian-artikel-ilmiah.html. Diakses pada hari Senin tanggal 17 Maret 2014 pukul 09.48 WIB.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yaNg sopaN iia