ARTIKEL ILMIAH
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata
Kuliah Penulisan Karya Ilmiah & Buku Ajar
Tahun
Ajaran 2013/2014
Disusun
Oleh :
1. Kartika
Wahyuningrum (1401411492)
2. Siwi
Sucianti (1401411527)
3. Wahyu
Dwi P (1401411535)
4. Hafidz
Imam Asyhari (1401411547)
5. Siti
Nur Azizah (1401411554)
KELAS 6E
Dosen
Pengampu : Moh. Fathurrahman, S.Pd, M.Sn.
PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2014
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi melalui kreativitas dan
skeptisisme, keterbukaan pada kontribusi ilmu baru, serta kegigihan dalam
mempertanyakan kontribusi yang diberikan dan konsensus keilmuan yang berlaku.
Perkembangan teknologi tentunya juga mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan
secara berarti. Dalam dunia informasi ada berbagai macam bentuk penyampian
informasi berita. Salah satu contonya adalah artikel. Artikel itu sendiri
memiliki banyak macam jenisnya. Masuknya hasil penelitian yang merupakan
pengetahuan individu ke dalam lingkup pengetahuan ilmiah, terjadi setelah hasil
penelitian dipresentasikan atau dikomunikasikan dengan cara tertentu sehingga
dapat dinilai kebenarannya. Cara yang efektif dan dijadikan standar dalam
mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian adalah dengan cara
ditulis dalam bentuk artikel (paper) ilmiah, dan dipublikasikan pada
majalah/jurnal ilmiah yang di review.
Kebanyakan orang membaca informasi dari artikel mampu mengemukakan isi
atau masalah yang terdapat atau yang sedang dibahas, namun mereka tidak tahu
jenis artikel yang sedang mereka baca. Oleh karena itu, kali ini kami akan
membahas tentang “Artikel Ilmiah” untuk mempelajari lebih lanjut dan mendalam.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Apa pengertian dari artikel ilmiah?
2.
Bagaimana istilah dimensi artikel ilmiah yang sebenarnya?
3.
Apa saja jenis model penulisan artikel?
4.
Bagaimana ciri-ciri penulisan artikel ilmiah yang baik?
5.
Bagaimana langkah penulisan artikel ilmiah?
6.
Apa saja jenis artikel ilmiah?
C. Tujuan
Tujuan dalam pembahasan makalah ini yaitu:
1.
Mengetahui pengertian artikel ilmiah.
2.
Memahami istilah dimensi artikel ilmiah yang sebenarnya.
3.
Mengetahui jenis model penulisan artikel.
4.
Mengetahui ciri-ciri penulisan artikel ilmiah yang baik.
5.
Mengetahui langkah penulisan artikel ilmiah.
6.
Mengetahui jenis artikel ilmiah.
BAB 2
Pembahasan
A. Pengertian Artikel Ilmiah
Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan
berita, surat kabar dan sebagainya (KBBI 2002:66). Tartono (2005:84)
menerangkan bahwa artikel bisa saja sebuah karangan/prosa yang dimuat dalam
media massa, yang membahas isu tertentu, persosalan, atau kasus yang berkembang
dalam masyarakat secara lugas.
Artikel imiah diartikan sebagai hasil berpikir ilmiah
yang didasarkan pada rencana yang relatif matang karena akan memudahkan penulis
untuk mewujudkan teks artikel. Selain itu, artikel juga merupakan suatu
representasi hasil pemikiran atau suatu obyek kajian kepada pembaca melalui
bahasa tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah. Secara
umum artikel ilmiah adalah suatu tulisan (essay) merupakan suatu usaha untuk
mengkomunikasikan informasi, opini atau perasaan (feeling) dan biasanya juga
menampilkan argumen tentang topik tertentu.
Secara lebih spesifik, suatu artikel ilmiah harus
memiliki ciri-ciri berikut:
1.
Sintesa
temuan-temuan tentang suatu topik dan pendapat penulis.
2.
Pekerjaan
yang memperlihatkan keaslian (originality)
penulis.
3.
Pengakuan/pernyataan/jawaban
terhadap semua sumber yang digunakan.
4.
Memperlihatkan
bahwa penulis merupakan bagian dari suatu komunitas akademis.
Sehingga secara
formal, pengertian artikel ilmiah adalah tulisan yang unik dan terintegrasi
dari fakta (bukti) yang ada di luar penulis dan pengetian personal yang
dihasilkan dari pemikiran penulisnya.
B. Istilah Artikel Ilmiah
Artikel sangat berbeda dengan karya tulis ilmiah. Dari
segi bahasa, bahwa artikel lebih sederhana karena sasaran pembacanya menjangkau
semua kelompok masyarakat. Sedangkan bahasa yang digunakan dalam karya tulis
ilmiah haruslah menggunakan bahasa yang formal sehingga kadang-kadang terasa
kaku. Dari segi isi, gagasan-gagasan dalam sebuah artikel tidak perlu ditunjang
oleh bukti-bukti yang lengkap sebagaimana dalam karya tulis ilmiah. Di dalam
karya tulis ilmiah, penulis harus menyertakan sumber data berupa kutipan,
catatan kaki, biografi, serta daftar pustaka pada akhir tulisan.
Dalam artikel ilmiah terdapat empat dimensi yang perlu
diperhatikan, dan dimensi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.
Dimensi
hasil pemikiran atas suatu objek kajian yang dapat berupa temuan penelitian
atau gagasan analisis kritis.
2.
Dimensi
bahasa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis dalam bentuk
satuan-satuan makna dan penanda hubungan satuan-satuan makna secara eksplisit.
3.
Dimensi
sistematika yang dijadikan unsur pembeda antara bentuk karya tulis artikel
dengan bentuk karya tulis lain.
4.
Dimensi
kaidah, penulisan yang harus ditaati baik bersifat universal (umum) maupun
bersifat selingkung.
C. Jenis Model Penulisan Artikel
Berikut model-model penulisan artikel yang bisa di
kelompokkan kepada tingkat kerumitannya:
1. Model Penulisan Populer
Model
yang paling mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya
tulisan ringan yang tidak “njelimet” atau rumit dan bersifat hiburan. Selain
itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas (perhatikan, misalnya bahasa
yang digunakan di majalah).
2. Model Penulisan Ilmiah
Model
yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan objektivitas
dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan biasa yang di
harapkan menjelaskan “mengapa” atau “bagaimana” suatu perkara itu terjadi,
tanpa pandang bulu dan eksak (Soesono 1982 :2). Dari aspek bahasa, tentu saja
tulisan ilmiah mensyaratkan bahasa yang baku.
3. Model Penulisan Ilmiah Populer
Ada
satu model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut di kenal
dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan
ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun di sajikan
dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Soesono 1982:6 Creste 2005 : 171).
Meskipun bersifat ilmiah (karena memakai metode ilmiah), bukan berarti tulisan
yang dihasilkan ditujukan kalangan akademisi. Sebaliknya, artikel ilmiah
populer ditujukan kepada para pembaca umum dan kita perlu membedakan antara
kosakata ilmiah dan populer. Kata-kata populer merupakan kata-kata yang akan di
pakai dalam komunikasi sehari-hari, sedangkan kata-kata yang biasa di pakai
oleh kaum pelajar terutama dalam penulisan ilmiah, pertemuan-pertemuan resmi,
diskusi-diskusi khusus disebut kata-kata ilmiah (Kepaf 2004 : 105-106).
D. Ciri-ciri
Penulisan Artikel Ilmiah yang Baik
Berikut ciri-ciri
penulisan artikel ilmiah yang baik antara lain:
1. Reproduktif
Maksud yang ditulis oleh penulis diterima dengan makna yang sama oleh pembaca. Maka dari itu penulis harus menggunakan bahasa yang bermakna denotatif agar terdapat satu pemahaman dengan pembaca.
Maksud yang ditulis oleh penulis diterima dengan makna yang sama oleh pembaca. Maka dari itu penulis harus menggunakan bahasa yang bermakna denotatif agar terdapat satu pemahaman dengan pembaca.
2. Menggunakan
bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf.
3. Menggunakan
istilah keilmuan
Artinya
penulis harus menggunakan bahasa keilmuan dalam bidang tertentu sebagai bukti
penguasaan penulis terhadap ilmu tertentu yang dikuasai.
4. Rasional
Artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur pemikiran yang lancar dan kecermatan penulisan.
Artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur pemikiran yang lancar dan kecermatan penulisan.
5. Bersifat
straightforward atau langsung kesasaran.
6. Menggunakan
kalimat yang efektif.
E. Langkah
Penulisan Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah sebaiknya dikerjakan oleh penulis dengan
prosedur teknis yang standar dan lazim. Berikut langkah umum penulisan artikel
ilmiah:
1.
Pengembangan
Gagasan
Gagasan adalah substansi isi artikel ilmiah, sehingga
gagasan pada artikel ilmiah pada hakikatnya adalah suatu proses pengembangan
isi artikel. Gagasan yang dikemukakan dalam artikel ilmiah adalah gagasan
berpikir ilmiah. Kualitas artikel ilmiah sebagai suatu gagasan yang layak
ditampilkan dalam jurnal harus mempertimbangkan bobot permasalahan, urgensi
gagasan, keaslian gagasan. Kemutakhiran gagasan, kedalaman penggarapan,
pengungkapan gagasan, ragam bahasa, dan teknis penulisan. Pengembangan gagasan
artikel ilmiah dalam jurnal dilakukan untuk menjabarkan gagasan dasar artikel
pada berbagai tingkat, yaitu ada tingkat artikel, tingkat bagian artikel, dan
tingkat paragraf.
2.
Perencanaan
Naskah
Perencanaan
penulisan naskah meliputi:
a. Perencanaan
isi artikel
Dilakukan
melalui tiga tahap, yaitu tahapan gagasan artikel, tahapan gagasan bagian
artikel, dan tahapan paragraf dalam artikel.
b.
Perencanaan format, yang umum diikuti oleh penulis meliputi :
1)
Organisasi/sistematika
artikel ilmiah.
2)
Teknik
penulisan yang mencakp teknik perujukan, penampilan tekstual, dan visual.
3)
Teknik
pengetikan yang mencakup pengaturan identitas, spasi, dan tata letak, format khusus
merupakan ciri penerbit.
c. Perencanaan
bahasa
Perencanaan
bahasa penulisan artikel ilmiah diwujudkan dalam pemilihan ragam bahasa yang
akan digunakan.
d. Pengembangan
paragraf
Paragraf
adalah satuan teks yang terkecil yang berisi suatu gagasan dasar dalam
pembentukan gagasan yang lebih besar.
e. Penulisan draf (konsep)
Penulisan
konsep artikel ilmiah merupakan proses pengungkapan butir-butir gagasan yang
sudah tertata secara sitematis. Pengungkapan gagasan tidak selalu bersifat
verbal, yaitu pengungkapan dengan kata, frase, kalimat, dan untaian kalimat,
tetapi juga dapat diungkapkan secara visual. Misalnya dalam bentuk tabel,
diagram, figurasi, polygon dan lain-lain.
f. Penulisan
akhir (finalisasi)
Proses
yang umum dilakukan oleh penulis dalam penulisan naskah artikel ilmiah adalah
melakukan perbaikan. Sebelum melakukan perbaikan naskah akan melakukan
pemeriksanaan ulang terhadap konsep artikel ilmiah, baik isi, ejaan, tanda
baca, serta teknik penulisan.
F. Jenis
Artikel Ilmiah
Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel
ilmiah umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua:
1.
Artikel
Hasil Penelitian
Artikel hasil penelitian ialah
artikel ilmiah yang disajikan sebagai hasil penelitian lapangan yang yang
dilandasi dengan kajian teoretis terhadap hasil penelitian terdahulu. Artikel
jenis ini dapat berdasarkan hasil penelitian kualitatif ataupun penelitian
kuantitatif. Artikel hasil penelitian terdiri atas:
a.
Judul
Judul (title) artikel
hasil penelitian hendaknya informatif, lengkap, tidak terlalu panjang, yaitu
antara 5 sampai dengan 15 kata. Judul artikel hasil penelitian memuat variabel
yang diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti. Judul
artikel yang berbahasa Indonesia diikuti dengan terjemahannya dalam bahasa
Inggris, yang ditulis tepat di baris setelah judul yang berbahasa Indonesia.
b.
Nama Penulis dan Lembaga Asal
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar
akademik atau gelar lain apapun. Nama lembaga tempat bekerja penulis
dicantumkan sebagai catatan kaki di halaman pertama artikel. Jika artikel
ditulis oleh dua orang atau lebih, semua ditulis secara berurutan mulai dengan
penulis utama. Apabila semua penulis berasal dari lembaga yang sama, nama
lembaga asal hanya ditulis sekali. Namun, apabila penulis berasal dari lembaga
yang berlainan, semua nama lembaga asal penulis harus dicantumkan sebagai
catatan kaki, mulai dengan lembaga asal penulis utama dengan penanda bintang
(*).
c.
Abstrak dan Kata
Kunci
Abstrak berisi pernyataan ringkas
dan padat tentang gagasan terpenting di dalam artikel. Gagasan itu antara lain
mencakupi masalah, tujuan, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif
termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti), dan ringkasan hasil
penelitian sebagai tekanannya.
Abstrak yang mendahului artikel
berbahasa Indonesia hendaknya ditulis dalam bahasa inggris, sedangkan untuk
artikel yang berbahasa Inggris dilengkapi dengan abstrak berbahasa Indonesia. Panjang
abstrak antara 50 sampai dengan 75 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Dengan
ketikan berspasi tunggal menggunakan format yang lebih sempit daripada teks
utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm).
Abstrak diikuti dengan Kata Kunci
(Key Words) yang merupakan kata pokok yang menggambarkan daerah masalah
yang diteliti atau istilah yang menggambarkan gagasan pokok artikel. Kata kunci
dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci dalam artikel
ilmiah antara 3 sampai dengan 5 buah. Kata ini diperlukan untuk penelusuran
lebih lanjut ke dalam sistem informasi dan telekomunikasi menggunakan teknologi
internet.
d.
Pendahuluan
Pendahuluan tidak diberi judul,
ditulis langsung setelah kata kunci. Bagian ini menyajikan gagasan pokok yang
paling sedikit terdiri atas empat bagian: (1) latar belakang penulisan artikel,
(2) masalah , (3) tujuan penelitian, dan (4) sistematika artikel. Keempat
gagasan tersebut ditulis dalam bentuk paragraf yang memperlihatkan adanya
koherensi antara gagasan satu dengan gagasan yang lain.
Karena pendahuluan memuat gagasan
teoretis mengenai suatu perkara, kajian pustaka dibutuhkan untuk mendukung
penyampaian gagasan tadi. Sebab itu, bagian ini harus disertai dengan rujukan
kepada berbagai sumber yang terpercaya. Jumlah rujukan harus proporsional
(tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak). Gagasan teoretis harus
disajikan secara ringkas, padat, dan langsung mengenai masalah yang diteliti.
Aspek yang dibahas dapat mencakupi aspek histories, landasan teori atau aspek
lain. Gagasan teoretis mengarahkan pembaca ke rumusan masalah yang dilengkapi
dengan rencana pemecahannya dan rumusan tujuan.
e.
Metodologi
Metodologi diartikan sebagai
kumpulan metode yang digunakan untuk membuat desain penelitian, menentukan
jenis dan jumlah sample menarik data,
dan mengolah atau menganalisis data. Dalam rangka penulisan artikel, pada
dasarnya, bagian ini menyajikan cara pelaksanaan penelitian. Uraian disajikan
dalam beberapa paragraf tanpa sub-bagian, atau pemilahan ke dalam sub-bagian.
Bagian ini hanya memuat hal yang pokok saja; uraian rinci tentang rancangan
penelitian tidak perlu disajikan di dalam artikel ilmiah.
Materi pokok bagian metodologi
adalah cara pengumpulan data, sumber data, cara analisis data. Dengan perkataan
lain, bagian ini antara lain berisi keterangan tentang populasi dan sampel
(atau subjek), instrumen pengumpul data, rancangan penelitian (terutama jika
digunakan raancangan yang cukup kompleks seperti rancangan eksperimental), dan
teknik analisis data.
Penelitian yang mendasari
penulisan artikel menggunakan alat dan bahan perlu dilengkapi dengan sajian
tentang spesifikasi alat dan bahan. Spesifikasi alat menggambarkan tingkat
kecanggihan alat, sedangkan spesifikasi bahan juga perlu diberikan karena
penelitian ulang dapat berbeda dengan penelitian terdahulu apabila spesifikasi
bahan yang digunakan berbeda.
Untuk penelitian kualitatif perlu
ditambahkan uraian mengenai kehadiran peneliti, subjek penelitian, keterangan
tentang informan, cara menggali data penelitian, lokasi penelitian, dan lama
penelitian. Perlu pula disajikan uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil
penelitian.
f.
Hasil
Hasil adalah bagian utama artikel
ilmiah. Karena itu, bagian ini biasanya merupakan bagian terpanjang. Bagian ini
menyajikan hasil analisis data yang dilaporkan secara bersih.
Untuk artikel hasil penelitian
kuantitatif, proses analisis data (seperti perhitungan statistik, tabel yang
panjang, sampel yang berlebihan, dan sebagainya) tidak perlu disajikan. Proses
pengujian hipotesis pun tidak perlu disajikan, termasuk pembandingan antara
koefisien yang ditemukan dalam analisis dengan koefisien dalam tabel statistik.
Dengan perkataan lain, yang dimuat di dalam artikel hanya hasil analisis dan
hasil pengujian hipotesis.
Hasil analisis boleh disajikan
dengan tabel atau grafik asalkan dalam bentuk yang ringkas, jelas dan tidak
mengganggu alur piker di dalam teks. Jika ke dalam sajiak disertakan tabel
dan/atau grafik untuk memperjelas sajian verbal, keduanya harus diberi judul
dengan komentar yang memadai walaupun komentar tersebut tidak harus dilakukan
per tabel atau grafik.
Apabila hasil yang disajikan
cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan memilah bagian ini menjadi
subbagian sesuai dengan penjabaran masalah penelitian. Sebaliknya, apabila
bagian ini pendek, semua sajian bisa berupa gabungan pembahasan.
Untuk artikel hasil penelitian
kualitatif, bagian hasil memuat deskripsi, eksplanasi, analisis, sintesis,
diskusi, perbandingan dan sebagainya yang tersaji rinci dalam bentuk subtopik
yang masing-masing berkaitan langsung dengan fokus penelitian.
g.
Bahasan
Bagian ini adalah bagian
terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan bahasan: (1) memecahkan
masalah penelitian atau menunjukkan pencapaian tujuan penelitian, (2)
menafsirkan temuan dan menarik inferensi berdasarkan temuan itu, (3)
mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah
mapan, dan (4) menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang saudah ada.
Untuk menunjukkan terjadinya
pemecahan masalah atau pencapaian tujuan penelitian, harus hasil penelitian
disimpulkan secara eksplisit. Misalnya, jika dinyatakan bahwa penelitian
bertujuan mengetahui perbedaan penggunaan antara satu strategi dan stgrategi
lain dalam pembelajaran bahasa asing, dalam bagian pembahasan perbedaan itu haruslah
diuraikan secara rinci dengan bukti yang memadai.
Penafsiran terhadap temuan
dilakukan dengan menggunakan logika dan teori yang ada. Misalnya ditemukan
adanya hubungan antara strategi pembelajaran dan prestasi siswa, dapat
ditafsirkan bahwa strategi dapat berpengaruh besar terhadap peningkatan
prestasi belajar siswa.
Temuan diintegrasikan ke dalam
kumpulan pengetahuan yang sudah ada dengan jalan membandingkan temuan itu
dengan temuan penelitian sebelumnya, dengan teori yang sudah ada, atau dengan
kenyataan di lapangan. Pembandingan harus disertai rujukan yang sesuai.
Jika penelitian yang menjadi
dasar penulisan artikel berupa telaah teori (penelitian dasar), teori yang lama
bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagian atau seluruhnya. Penolakan teori harus
disertai dengan modifikasi atau rumusan teori baru.
Untuk penelitian kualitatif,
bagian ini dapat pula memuat gagasan peneliti, kaitan antarkategori dan
antardimensi, dan posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan teori
sebelumnya.
h.
Simpulan
Simpulan menyajikan ringkasan
dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan. Berdasarkan uraian
pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok pikiran yang merupakan esensi dari
uraian tersebut. Simpulan disajikan dalam bentuk deskripsi verbal, dan bukan
dalam bentuk angka.
Simpulan dapat diikuti dengan
saran yang disusun berdasarkan simpulan. Saran bisa merujuk kepada tindakan
praktis, pengembangan teoritis, dan penelitian lanjutan. Simpulan dan saran
dapat pula disebut bagian penutup.
i.
Catatan Akhir
Pada dasarnya, catatan akhir
dalam artikel ilmiah berupa keterangan tambahan yang diberikan kepada istilah khusus,
nama tokoh, nama lembaga, tahun tertentu, simbol, dan sebagainya yang termuat
di dalam artikel. Pencantuman catatan akhir ini dilakukan dengan alasan bahwa
walaupun dibutuhkan dan dianggap penting, cacatan tambahan dapat dianggap
mengganggu tampilan nas pokok jika disisipkan ke dalamnya.
j.
Daftar Rujukan
Daftar rujukan (references)
harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam nas artikel
ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah
disebutkan dalam nas. Demikian pula semua rujukan yang disebutkan dalam nas
harus disajikan dalam daftar rujukan.
2.
Artikel
Konseptual
Artikel konseptual
ialah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh penulisnya melalui proses pemikiran
yang mendalam terhadap suatu gejala yang muncul di dalam ranah ilmu tertentu.
Proses pemikiran itu didukung dengan rujukan kepada teori tertentu yang sudah dikemukakan
pakar melalui karangannya dalam bahan rujukan tertentu. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa artikel konseptual merupakan laporan hasil pemikiran yang
dilandasi oleh kajian kepustakaan. Artikel konseptual terdiri atas:
a.
Judul
Judul dalam artikel konseptual
berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat intisari yang terkandung
dalam artikel. Sebab itu, pemilihan kata yang dipakai di dalam judul hendaknya
dilakukan secara cermat. Di samping aspek ketepatannya, pemilihan kata untuk
judul perlu juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi
pembaca. Judul artikel sebaiknya terdiri atas 5-15 kata.
b.
Nama Penulis dan
Lembaga Asal
Seperti pada penulisan nama dan
asal lembaga pada artikel hasil penelitian, penulisan nama pengarang pada
artikel konseptual dilakukan tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain
apapun. Nama lembaga tempat bekerja penulis dicantumkan sebagai catatan kaki di
halaman pertama artikel. Jika artikel ditulis oleh dua orang atau lebih, semua
ditulis secara berurutan mulai dengan penulis utama. Apabila semua penulis
berasal dari lembaga yang sama, nama lembaga asal hanya ditulis sekali. Namun,
apabila penulis berasal dari lembaga yang berlainan, semua nama lembaga asal
penulis harus dicantumkan pada catatan kaki, mulai dengan lembaga asal penulis
utama dengan penanda angka 1, 2, 3, dan seterusnya dengan format supercscript.
c.
Abstrak dan Kata
Kunci
Untuk artikel hasil pemikiran
konseptual, abstrak berisi ringkasan isi artikel yang dituangkan secara padat. Abstrak
untuk artikel jenis ini bukanlah komentar atau pengantar dari penyunting atau
redaksi. Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang gagasan terpenting
di dalam artikel. Gagasan itu antara lain mencakupi masalah, tujuan, dan
ringkasan hasil pemikiran sebagai tekanannya.
Abstrak yang mendahului artikel
berbahasa Indonesia hendaknya ditulis dalam bahasa inggris, sedangkan untuk
artikel yang berbahasa Inggris dilengkapi dengan abstrak berbahasa Indonesia. Panjang
abstrak antara 50 sampai dengan 75 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Dengan
ketikan berspasi tunggal menggunakan format yang lebih sempit daripada teks
utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm).
Abstrak diikuti dengan Kata Kunci
(Key Words) yang merupakan kata pokok yang menggambarkan daerah masalah
yang diteliti atau istilah yang menggambarkan gagasa pokok artikel. Kata kunci
dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci dalam artikel
ilmiah antara 3 sampai dengan 5 buah. Kata ini diperlukan untuk penelusuran
lebih lanjut ke dalam sistem informasi dan telekomunikasi menggunakan teknologi
internet.
d.
Pendahuluan
Berbeda dengan isi pendahuluan di
dalam artikel hasil penelitian, bagian pendahuluan dalam artikel konseptual
berisi uraian yang mengantarkan pembaca kepada topik utama yang akan dibahas.
Sebab itu, isi bagian pendahuluan menguaraikan berbagai hal yang mampu menarik
pembaca untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu, bagian pendahuluan
hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat tentang hal pokok yang akan dibahas.
Bagian pendahuluan tidak perlu diberi judul.
e.
Nas
Nas pada artikel konseptual
sangat bervariasi. Bagian ini dapat berupa (1) evaluasi terhadap teori yang
ada, yang mencakupi ragam, kelebihan, dan kekurangannya, (2) deskripsi,
eksplanasi, analisis, dan diskusi tentang fenomena yang muncul dalam suatu komunitas,
(3) strategi pengelolaan perkara tertentu, (4) perbandingan antarteori untuk
menjembatani kesenjangan di antaranya, (5) kemungkinan penerapan suatu teori di
dalam kelompok masyarakat tertentu, (6) telaah terhadap teori tertentu dan
kemungkinan replikasinya dalam kondisi dan situasi yang berlainan, dan
sebagainya.
Walaupun nas jenis artikel ini
tidak perlu dibagi menjadi sub-bagian, tiap paragraf harus disusun secara
sistematis dengan memperhatikan koherensi antarbagiannya. Teks yang disusun
dengan runtut, lugas, padu, dan jelas akan mampu meyakinkan pembacanya untuk
mengikuti alur piker yang hendah disampaikan oleh penulis kepada pembacanya.
f.
Penutup
Istilah penutup digunakan sebagai
judul bagian akhir artikel konseptual jika isinya hanya berupa catatan akhir
atau yang sejenisnya. Jika uraian pada bagian akhir berisi simpulan hasil
pembahasan pada bagian sebelumnya, perlu dimasukkan pada bagian kesimpulan.
Kebanyakan artikel konseptual membutuhkan simpulan.
Beberapa artikal konseptual yang
dilengkapi dengan saran. Jika hendak ditampilkan, saran yang mencakupi aspek
pengembangan ilmu, penerapan teori, dan aspek lain dapat ditempatkan dalam
bagian tersendiri.
g.
Catatan Akhir
Pada dasarnya, catatan akhir
dalam artikel konseptual serupa dengan catatan akhir pada artikel ilmiah.
Catatan ini berupa keterangan tambahan yang diberikan kepada istilah khusus,
nama tokoh, nama lembaga, tahun tertentu, simbol, dan sebagainya yang termuat
di dalam artikel. Pencantuman catatan akhir ini dilakukan dengan alasan bahwa
walaupun dibutuhkan dan dianggap penting, cacatan tambahan dapat dianggap
mengganggu tampilan nas pokok jika disisipkan ke dalamnya.
h.
Daftar Rujukan
Seperti pada artikel hasil
penelitian, daftar rujukan (references) pada artikel konseptual harus lengkap
dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam nas artikel. Bahan pustaka yang
dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam nas. Demikian pula
semua rujukan yang disebutkan dalam nas harus disajikan dalam daftar rujukan.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Artikel ilmiah berisi tentang suatu masalah yang
penyampaiannya disertakan bukti dan argumentasi yang mendukung, kemudian
diakhiri dengan ringkasan dan kesimpulan. Artikel disajikan dengan bahasa yang
relative sederhana, sehingga dapat dimengerti oleh semua lapisan masyarakat.
Pembuatan artikel ilmiah harus memperhatikan langkah-langkah pembuatan artikel
ilmiah yang benar. Tidak hanya sekedar menyampaikan pendapat tetapi harus
mencapai aturan-aturannya.
B. Saran
Adapun kiranya agar makalah ini dapat dijadikan suatu
referensi bagi pembaca terutama mahasiswa agar lebih memahami apa itu
sebenarnya Artikel Ilmiah.
Daftar Pustaka
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
UNNES2010
Ernawati, Yuli. 2010. Pengertian Artikel Ilmiah Populer.
Dikutip dari http://yulierna.wordpress.com/2010/04/01/pengertian-artikel-ilmiah-populer/. Diakses pada hari
Senin tanggal 17 Maret 2014 pukul 09.58 WIB.
Sibarani, Elfriza. 2013. Pengertian Artikel Ilmiah. Dikutip dari http://elfriza.blogspot.com/2013/10/pengertian-artikel-ilmiah.html. Diakses pada hari
Senin tanggal 17 Maret 2014 pukul 09.48 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yaNg sopaN iia