Kamis, 03 April 2014

Karakteristik Buku Ajar

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 dijelaskan bahwa buku (teks) pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kedudukan buku ajar sangatlah penting, karena   buku teks pelajaran dapat dipandang sebagai simpanan pengetahuan tentang berbagai segi kehidupan (Pusat Perbukuan, 2005). Persiapan dari segi kelengkapan dan penyajiannya menjadikan buku ajar memberikan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang substansinya maupun tentang caranya. Dengan demikian, penggunaan buku ajar oleh siswa merupakan bagian dari budaya buku, yang menjadi salah satu tanda dari masyarakat yang maju.
     Bahan ajar juga merupakan wujud pelayanan satuan pendidikan terhadap peserta didik. Bahan ajar tersebut sudah terdokumentasi, sehingga Peserta yang cepat belajar akan dapat mengoptimalkan kemampuannya dengan mempelajari bahan ajar. Peserta didik yang lambat belajar, akan dapat mempelajari bahan ajarnya berulang-ulang.
     Sehubungan dengan posisi bahan ajar yang sangat penting dalam pembelajaran, maka guru harus bisa memilih buku ajar yang sesuai untuk bahan ajarnya. Pada era globalisasi dan demokrasi, setiap orang berhak untuk menulis buku pelajaran, dengan syarat buku tersebut harus memenuhi beberapa kriteria dalam penyusunan buku ajar. Agar kita dapat mengetahui bagaimana suatu buku dapat dijadikan sebagai bahan ajar, maka kami menyusun makalah tentang Buku Ajar.
B.     Rumusan Masalah
1.                  Apa yang dimaksud dengan buku ajar ?
2.                  Apa saja karakteristik buku ajar yang baik ?
3.                  Apa saja teknik penulisan buku ajar ?
4.                  Bagaimana sistematika penulisan buku ajar?
C.     Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.  Mengetahui definisi buku ajar
2.  Mengetahui karakteristik buku ajar yang baik
3.  Mengetahui metode penulisan buku ajar yang baik
4. Mengetahui sistematika penulisan buku ajar
D.    Manfaat Pembahasan
1.                  Menjelaskan definisi buku ajar
2.                  Menjelaskan fungsi buku ajar
3.                  Menjelaskan karakteristik buku ajar yang baik
4.                  Menguraikan  metode penulisan buku ajar.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Buku Ajar
Pengertian buku ajar menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut:
1.    Hall-Quest dalam buku Tarigan mengatakan “buku ajar adalah rekaman pemikiran rasial yang disusun buat maksud-maksud dan tujuan-tujuan instruksional”.
2.    Lange menyatakan “buku ajar adalah buku standar atau buku setiap cabang khusus studi dan terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok atau utama dan suplemen atau tambahan”.
3.    Bacon mengemukakan bahwa “buku ajar adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau ahli dalam bidang itu dan dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi”.
4.    Buckingham mengutarakan bahwa “buku ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program  pengajaran dan pengertian modern dan yang umum dipahami”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dikatakan buku ajar merupakan buku yang diterbitkan dan disebarluaskan oleh pemerintah (Kemendiknas dan Kemenag)) sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar dan disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud-maksud dan tujuan intruksional dilengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah sehingga menunjang suatu program pengajaran.
Menurut Greene dan Petty, ada beberapa kegunaan  buku ajar adalah sebagai berikut :
  1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran serta mendemontrasikan aplikasi dalam bahan pengajaran yang disajikan.
  2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan di mana keterampilan-keterampilan ekspresional diperoleh pada kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.
  3. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional.
  4. Menyajikan (bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya) metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi siswa.
  5. Menyajikan fiksasi awal yang perlu sekaligus juga sebagai penunjang bagi latihan dan tugas praktis.
  6. Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna
B.     Karakteristik Buku Ajar
Dalam buku Telaah Kurikulum Bahasa Indonesia, menjelaskan kriteria buku ajar yang dianggap baik yang tediri dari delapan kriteria sebagai berikut:
1.    Organisasi dan Sistematika
Pengertian organisasi mengandung arti susunan (atau cara bersusun) sesuatu yang terdiri atas komponen atau topik dengan tujuan tertentu, sedangkan sistematika mengandung arti kaidah atau aturan dalam buku ajar yang harus diikuti. Sebuah buku ajar berisi berbagai informasi yang disusun sedemikian rupa sehingga buku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi tujuan pembuatan buku ajar tersebut. Buku ajar PAI SMK tentu mempunyai organisasi dan sistematika yang baik. Dalam arti, buku ajar PAI setidaknya memuat pokok-pokok pembelajaran secara berurutan dan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi PAI.
Organisasi buku ajar sebaiknya memenuhi semua komponen pembelajaran yang dibuat secara terpadu antara pendekatan komunikatif dan kontekstual (CTL).  Keterampilan berbahasa dan bersastra, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis harus diurut sesuai dengan tingkat kesulitan dan keterkaitan antara topik yang satu dengan yang lainnya.
2.    Kesesuaian isi dengan kurikulum,
Maslow, sebagaimana dikutip dari Sudirman dan dikutip lagi oleh Pupuh Fathurrahman bahwa minat seseorang akan muncul bila suatu itu terkait dengan kebutuhannya. Jadi, bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi anak didik dalam jangka waktu tertentu.
Suharsimi Arikunto yang dikutip Pupuh Fathurrohman mengatakan bahwa materi atau bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena itu pula, guru khususnya, atau pengembangan kurikulum umumnya, harus memikirkan sejauh mana bahan-bahan atau topik yang tertera dalam silabus berkaitan dengan kebutuhan peserta didik di masa depan.
Persyaratan materi yang harus dipelajari oleh anak didik menghendaki buku ajar PAI SMK harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pembelajaran. Ketentuan itu tertuang dalam standar isi kurikulum mata pelajaran PAI. Selain ketentuan di atas, ada juga ketentuan lain yang tidak bisa diabaikan oleh buku ajar, yaitu:
a.    Tujuan pembelajaran
b.    Program pembelajaran
c.    Alokasi waktu, dan
d.   Pendekatan pembelajaran
Tujuan pembelajaran mengarahkan ke mana sebuah pembelajaran. Jika ketentuan ini tidak dipenuhi, maka pengajaran akan berpoli arah tak menentu. Penyebutan pembelajaran itu pada dasarnya menyuratkan adanya tujuan.
Penyusunan program sebenarnya dilakukan agar tujuan  pembelajaran dapat dicapai dengan baik. Tidak adanya program pembelajaran akan bermuara pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
Alokasi waktu sangat menentukan tercapainya tujuan. Mungkin terlalu cepat selesai sehingga banyak materi yang terlalu cepat dibahas, mungkin juga harus menambah banyak waktu tambahan karena terlalu terlena dengan materi yang disukai guru.
Pendekatan pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Pendekatan kognitif menjadikan siswa memahami bahan ajar  sebatas pengetahuannya saja, sedangkan pendekatan keterampilan proses lebih melibatkan unsur kreativitas siswa untuk mencari lebih banyak informasi yang terdapat dalam buku ajar itu.
3.    Kesesuaian Pengembangan Materi dengan Tema/Topik
Materi-materi pembelajaran dalam buku ajar dikembangkan oleh penulisnya dengan memperhatikan topik-topik pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum. Tujuan pengembangan materi adalah agar materi-materi pembelajaran mudah dicerna oleh pemakai buku, yaitu siswa. Supaya pengembangan materi terarah dan memenuhi sasaran penulisan buku, maka pengembangan materi harus didasarkan pada tema/topik. Tema/topik merupakan titik tolak pembelajaran PAI. Tema/topik selanjutnya akan mengarahkan penyusunan tujuan pembelajaran.
Dengan dasar pijak alur penyusunan tersebut, penilaian terhadap buku ajar juga harus diarahkan pada kriteria sesuai tidaknya pengembangan materi dengan tema/topik.
4.    Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif siswa juga perlu dipertimbangan dalam penulisan dan pemilihan buku ajar. Jadi untuk dapat memanfaatkan materi-materi pembelajaran yang menunjang kemampuan siswa, sebaiknya memilih materi yang memiliki tingkat kesulitan sedikit di atas rata-rata pada saat proses pembelajaran. Namun demikian, variasi materi tetap diutamakan untuk menghindari kesulitan menangkap maksud yang ingin disampaikan atau sebaliknya menimbulkan kebosanan pada siswa.
5.    Pemakaian/Penggunaan Bahasa
Dalam kaitan dengan pemakaian bahasa, buku ajar harus memenuhi kriteria pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan zaman dimaksud adalah perkembangan penggunaan bahasa Indonesia dalam buku ajar baik sebagai kutipan maupun bahasa tulis (pemakaian bahasa Indonesia saat ini). Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia dan situasi dan kondisi (konteks) komunikasi.
6.    Keserasian Ilustrasi dengan Wacana/Teks Bacaan
Buku ajar harus selalu disertai dengan ilustrai atau gambar agar buku ajar menarik bagi siswa. Di samping untuk tujuan menarik perhatian, ilustrasi atau gambar di dalam buku ajar juga mempunyai kegunaan lain, yaitu untuk mempermudah pemahaman dan untuk merangsang pembelajaran PAI secara komunikatif. Supaya kehadiran gambar di dalam buku ajar dapat berfungsi secara optimal, pemilihan dan peletakan gambar harus disesuaikan dengan teks bacaan atau wacana.
Teks bacaan atau wacana harus berkaitan atau sejalan dengan ilustrasi atau gambar yang dicantumkan berkenaan dengan teks bacaan tersebut. Kaitan itu tidak cukup hanya dengan informasi-informasi yang ada di dalam buku suatu teks bacaan melainkan juga dengan gagasan-gagasan utama di dalam teks bacaan itu. Dengan demikian, pemilihan dan pencantuman ilustrasi juga akan dengan sendirinya berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan tema/topik yang telah ditetapkan.
7.    Segi Moral/Akhlak
Moral atau akhlak juga merupakan kriteria penilaian buku ajar. Buku ajar harus mempertimbangkan segi moral/akhlak. Hal ini penting karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat memelihara kerukunan umat beragama, yang sangat memperhatikan aspek-aspek moral dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.
Faktor-faktor aspek akhlak yang harus dipertimbangkan dalam penulisan buku ajar meliputi pertama, sifat-sifat baik seperti kejujuran, sifat amanah (terpercaya), keberanian, selalu menyampaikan hal-hal yang baik, kesopanan, ketaatan beribadah, persaudaraan, kesetiakawanan, mencintai/mengasihi sesama makhluk, berbakti kepada orang tua, taat kepada pemimpin, dan sebagainya. Kedua, hendaknya dalam buku ajar tidak mencantumkan sesuatu yang dapat membangkitkan sifat-sifat buruk seperti kecurangan, pengecut, ketidaksopanan, keingkaran, kemungkaran, kejahilan, kekerasan, keberingasan, permusuhan, kekejian, kemalasan, sering berbohong, dan sebagainya.
8.       Idiom Tabu Kedaerahan
Idiom adalah bahasa dan dialek yang khas menandai suatu bangsa/daerah, suku, kelompok, dan lain-lain, sedangkan tabu adalah sesuatu yang terlarang atau dianggap suci, tidak boleh diraba dan sebagai (pantangan atau larangan). Idiom tabu adalah suatu bahasa atau dialek yang khas dimiliki oleh suatu daerah dan dianggap suci/baik serta tidak boleh dipermainkan.
Suatu idiom dinyatakan tabu oleh suatu kebudayaan biasanya karena kebudayaan atau masyarakat yang memiliki kebudayaan itu mempunyai pengalaman yang tidak baik, sakral atau dapat menyinggung perasaan orang lain. Akibat sesaat yang ditimbulkan oleh penyebutan idiom-idiom tabu kedaerahan adalah rasa risih, jijik, atau kesan tidak sopan. Akibat yang lebih jauh dari penyebutan idiom-idiom tabu kedaerahan yang berkali-kali adalah rusaknya sistem nilai yang dianut oleh masyarakat atau kebudayaan. Selain itu, unsur-unsur yang harus dihindari adalah instabilitas nasional termasuk unsur-unsur SARA. Perbedaan-perbedaan yang ada di dalam masing-masing suku, agama, ras, dan antargolongan seharusnya tidak dipertajam. Lebih baik apabila menghindari atau menjauhinya
C.     Teknik Penulisan Buku Ajar
Penulisan buku ajar dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Secara umum terdapat tiga teknik penulisan buku ajar yakni:
1.    Memulis sendiri, dimana penulis menyusun buku ajar berdasarkan gagasan dan pengalamannya sendiri
2.    Mengemas-ulang informasi, dimana penulis tidak menyusun sendiri buku ajar dari awal melainkan memanfaatkan buku-buku, textbook, paper dan informasi lain yang sudah ada
3.    Menghimpun tulisan dari berbagai sumber terkait dan relevan dengan tema (complication atau wrap around text). Prosedur kompilasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.       Mengumpulkan seluruh referensi yang digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran
b.      Menentukan bagian referensi yang digunakan per pokok bahasan sesuai silabus
c.       Menyalin seluruh bagian dari sumber yang digunakan per pokok bahasan sesuai dengan silabus
d.      memilah hasil salinan berdasarkan urutan pokok bahasan
e.       membuat resume atau analisa terhadap tulisan yang dikompilasi dikaitkan dengan tema buku atau kompetensi pendidik yang ingin dibentuk
f.       Menulis/membuat halaman penyekat untuk setiap pokok bahasan
g.      menjilid dan memperbanyak untuk  pembelajaran
h.      membuat/menulis panduan untuk pengguna buku ajar
D.    Sistematika Penulisan Buku Ajar
Pada umumnya, sistematika buku ajar terdiri dari unsur-unsur antara lain :
1.  Halaman Pendahuluan
Halaman pendahuluan terdiri dari unsur-unsur ialah :
a.       Halamn judul adalah halaman yang memuat judul buku, pengarang, nomor penerbitan (edisi) atau nomor jilid, nama dan tempat penerbitan,dan tahun penerbitan
b.      Daftar Isi adalah petunjuk bagi pembaca tentang topicK tertentu dan nomor halaman dimana topik tersebut berada
c.       Daftar gambar dan daftar table adalah memuat informasi tentang keberadaan gambar dan table yang di sajikan dalam buku ajar
d.      Pengantar(foreword) adalah penjelasan yang di tulis orang lain atas permintaan penulis atau penerbit untuk memperkenalkan penulis atau subyek yang di tulis
e.       Prakata adalah pejelasan yang di tulis oleh penulis yang biasanya memuat: alasan menganggap penulis tergugah menulis buku, isi buku, cara pembahasannya, kelebihan dari buku lain dan susunannya, siapa calon pembaca, pengetahuan yang harus dimiliki oleh pembaca sebagai prasarat agar dapat memahami isis buku, cara terselesaikannya buku, siapa yang yang membantu atau mendorong penulisan buku, tujuan penulis, ucapan terima kasih, dan harapan penulis tentang bukunya dan apa yang di harapkan dari pembaca.
2.    Bagian isi
  Bagian isi terdiri atas uraian rinci setiap bab, subbab disertai dengan contoh latihan dan soal-soal yang harus di selesaikan peserta didik (siswa,mahasiswa). Pada akhir setiap bab di berikan rangkuman atau ringkasan untuk mempermudah pembaca mengingat hal-hal penting. Tiap bab mengandung beberapa unsur diantaranya pendahuluan, sub Bab, ringkasan, soal latihan, daftar pustaka
3.    Bagian Penyudah
  Halaman penyudah terdiri dari unsur - unsur  sebagai berikut:
a.    Lampiran
b.    Pustaka (bacaan utama dan bacaan tambahan)
c.    Penjurus/Indeks Daftar Istilah
d.   Takarir ( Glosarry ) kamus persial yang memuat kesimpulan kata – kata yang terdapat dalam  bagian isi.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Buku ajar merupakan buku yang diterbitkan dan disebarluaskan oleh pemerintah (Kemendiknas dan Kemenag)) sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar dan disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud-maksud dan tujuan intruksional dilengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah sehingga menunjang suatu program pengajaran. Kriteria buku ajar yang dianggap baik yang tediri dari delapan kriteria yaitu organisasi dan kurikulum, kesesuaian isi dengan kurikulum, kesesuaian pengembangan materi dengan topik, perkembangan kognitif, pemakaian/penggunaan bahasa, keserasian ilustrasi dengan wacana, segi moral serta idiom tabu kedaerahan.
Dalam penulisan buku ajar terdapat tiga teknik yaitu menulis sendiri, mengemas ulang informasi dan menghimpun tulisan dari berbagai sumber. Sistematika penulisan buku ajar terdapat tiga bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penyudah.
B.     Saran
Bagi para guru gunakanlah buku ajar yang sesuai dengan kurikulum di Indonesia. Selain itu, penggunaan bahasa dalam buku ajar juga menjadi salah satu kriteria dalam memilih buku ajar bagi para guru untuk buku pegangan para anak didiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Definisi Buku Ajar. diunduh dari http://jaririndu.blogspot.com/2011/09/definisi-bahan-ajar.html pada tanggal 3 Maret 2014

Anonim. 2012. Fungsi Buku Ajar. Diunduh dari http://cindyfitri.blogspot.com/2012/02/fungsi-bahan-ajar.html pada tanggal 24 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yaNg sopaN iia