BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 dijelaskan bahwa buku (teks)
pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi
pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan
kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan
kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar
nasional pendidikan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa kedudukan buku ajar sangatlah penting, karena buku teks pelajaran dapat dipandang
sebagai simpanan pengetahuan tentang berbagai segi kehidupan (Pusat Perbukuan,
2005). Persiapan dari segi kelengkapan dan penyajiannya menjadikan buku ajar
memberikan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang substansinya
maupun tentang caranya. Dengan demikian, penggunaan buku ajar oleh siswa
merupakan bagian dari budaya buku, yang menjadi salah satu tanda dari
masyarakat yang maju.
Bahan ajar juga merupakan wujud pelayanan satuan
pendidikan terhadap peserta didik. Bahan
ajar tersebut sudah terdokumentasi, sehingga Peserta yang cepat belajar
akan dapat mengoptimalkan kemampuannya dengan mempelajari bahan ajar. Peserta
didik yang lambat belajar, akan dapat mempelajari bahan ajarnya berulang-ulang.
Sehubungan
dengan posisi bahan ajar yang sangat penting dalam pembelajaran, maka guru
harus bisa memilih buku ajar yang sesuai untuk bahan ajarnya. Pada era globalisasi dan demokrasi, setiap
orang berhak untuk menulis buku pelajaran, dengan syarat buku tersebut harus
memenuhi beberapa kriteria dalam penyusunan buku ajar. Agar kita dapat mengetahui
bagaimana suatu buku dapat dijadikan sebagai bahan ajar, maka kami menyusun
makalah tentang Buku Ajar.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan buku ajar ?
2.
Apa
saja karakteristik buku ajar yang baik ?
3.
Apa
saja teknik penulisan buku ajar ?
4.
Bagaimana sistematika penulisan buku
ajar?
C. Tujuan
Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
definisi buku ajar
2. Mengetahui
karakteristik buku ajar
yang baik
3. Mengetahui metode penulisan buku ajar yang baik
4.
Mengetahui sistematika penulisan buku ajar
D. Manfaat
Pembahasan
1.
Menjelaskan
definisi buku ajar
2.
Menjelaskan
fungsi
buku ajar
3.
Menjelaskan
karakteristik buku ajar yang baik
4.
Menguraikan metode penulisan buku ajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Buku Ajar
Pengertian buku ajar menurut
beberapa ahli antara lain sebagai berikut:
1.
Hall-Quest dalam buku Tarigan mengatakan
“buku ajar adalah rekaman pemikiran rasial yang disusun buat maksud-maksud dan
tujuan-tujuan instruksional”.
2.
Lange menyatakan “buku ajar adalah buku
standar atau buku setiap cabang khusus studi dan terdiri dari dua tipe yaitu
buku pokok atau utama dan suplemen atau tambahan”.
3.
Bacon mengemukakan bahwa “buku ajar
adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan
disiapkan oleh para pakar atau ahli dalam bidang itu dan dilengkapi dengan
sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi”.
4.
Buckingham mengutarakan bahwa “buku ajar
adalah sarana belajar yang bisa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan
tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran dan pengertian modern dan
yang umum dipahami”.
Berdasarkan pendapat para ahli di
atas, dapat dikatakan buku ajar merupakan buku yang diterbitkan dan
disebarluaskan oleh pemerintah (Kemendiknas dan Kemenag)) sebagai buku
pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar dan disusun
oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud-maksud dan tujuan intruksional
dilengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para
pemakainya di sekolah-sekolah sehingga menunjang suatu program pengajaran.
Menurut
Greene dan Petty, ada beberapa kegunaan
buku ajar adalah sebagai berikut :
- Mencerminkan suatu sudut
pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran serta mendemontrasikan
aplikasi dalam bahan pengajaran yang disajikan.
- Menyajikan suatu sumber pokok
masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi,
yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi
program-program kegiatan yang disarankan di mana keterampilan-keterampilan
ekspresional diperoleh pada kondisi yang menyerupai kehidupan yang
sebenarnya.
- Menyediakan suatu sumber yang
tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan
ekspresional.
- Menyajikan (bersama-sama dengan
buku manual yang mendampinginya) metode-metode dan sarana-sarana
pengajaran untuk memotivasi siswa.
- Menyajikan fiksasi awal yang
perlu sekaligus juga sebagai penunjang bagi latihan dan tugas praktis.
- Menyajikan bahan atau sarana
evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna
B. Karakteristik
Buku Ajar
Dalam buku Telaah
Kurikulum Bahasa Indonesia, menjelaskan kriteria buku ajar yang dianggap baik yang
tediri dari delapan kriteria sebagai berikut:
1.
Organisasi dan Sistematika
Pengertian organisasi
mengandung arti susunan (atau cara bersusun) sesuatu yang terdiri atas komponen
atau topik dengan tujuan tertentu, sedangkan sistematika mengandung arti kaidah
atau aturan dalam buku ajar yang harus diikuti. Sebuah buku ajar berisi
berbagai informasi yang disusun sedemikian rupa sehingga buku tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan pembuatan buku ajar tersebut. Buku ajar PAI SMK
tentu mempunyai organisasi dan sistematika yang baik. Dalam arti, buku ajar PAI
setidaknya memuat pokok-pokok pembelajaran secara berurutan dan sesuai dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi
PAI.
Organisasi buku ajar
sebaiknya memenuhi semua komponen pembelajaran yang dibuat secara terpadu
antara pendekatan komunikatif dan kontekstual (CTL). Keterampilan
berbahasa dan bersastra, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis harus
diurut sesuai dengan tingkat kesulitan dan keterkaitan antara topik yang satu
dengan yang lainnya.
2.
Kesesuaian isi dengan kurikulum,
Maslow, sebagaimana
dikutip dari Sudirman dan dikutip lagi oleh Pupuh Fathurrahman bahwa minat
seseorang akan muncul bila suatu itu terkait dengan kebutuhannya. Jadi, bahan
pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi anak didik
dalam jangka waktu tertentu.
Suharsimi Arikunto yang
dikutip Pupuh Fathurrohman mengatakan bahwa materi atau bahan pelajaran
merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena memang
bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena
itu pula, guru khususnya, atau pengembangan kurikulum umumnya, harus memikirkan
sejauh mana bahan-bahan atau topik yang tertera dalam silabus berkaitan dengan
kebutuhan peserta didik di masa depan.
Persyaratan materi yang
harus dipelajari oleh anak didik menghendaki buku ajar PAI SMK harus sesuai
dengan ketentuan-ketentuan pembelajaran. Ketentuan itu tertuang dalam standar
isi kurikulum mata pelajaran PAI. Selain ketentuan di atas, ada juga ketentuan
lain yang tidak bisa diabaikan oleh buku ajar, yaitu:
a. Tujuan
pembelajaran
b. Program
pembelajaran
c. Alokasi
waktu, dan
d. Pendekatan
pembelajaran
Tujuan pembelajaran
mengarahkan ke mana sebuah pembelajaran. Jika ketentuan ini tidak dipenuhi,
maka pengajaran akan berpoli arah tak menentu. Penyebutan pembelajaran itu pada
dasarnya menyuratkan adanya tujuan.
Penyusunan program
sebenarnya dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.
Tidak adanya program pembelajaran akan bermuara pada tidak tercapainya tujuan
pembelajaran.
Alokasi waktu sangat
menentukan tercapainya tujuan. Mungkin terlalu cepat selesai sehingga banyak
materi yang terlalu cepat dibahas, mungkin juga harus menambah banyak waktu
tambahan karena terlalu terlena dengan materi yang disukai guru.
Pendekatan pembelajaran
sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Pendekatan kognitif menjadikan
siswa memahami bahan ajar sebatas pengetahuannya saja, sedangkan
pendekatan keterampilan proses lebih melibatkan unsur kreativitas siswa untuk
mencari lebih banyak informasi yang terdapat dalam buku ajar itu.
3. Kesesuaian
Pengembangan Materi dengan Tema/Topik
Materi-materi
pembelajaran dalam buku ajar dikembangkan oleh penulisnya dengan memperhatikan
topik-topik pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum. Tujuan pengembangan
materi adalah agar materi-materi pembelajaran mudah dicerna oleh pemakai buku,
yaitu siswa. Supaya pengembangan materi terarah dan memenuhi sasaran penulisan
buku, maka pengembangan materi harus didasarkan pada tema/topik. Tema/topik
merupakan titik tolak pembelajaran PAI. Tema/topik selanjutnya akan mengarahkan
penyusunan tujuan pembelajaran.
Dengan dasar pijak
alur penyusunan tersebut, penilaian terhadap buku ajar juga harus diarahkan
pada kriteria sesuai tidaknya pengembangan materi dengan tema/topik.
4. Perkembangan
Kognitif
Perkembangan
kognitif siswa juga perlu dipertimbangan dalam penulisan dan pemilihan buku
ajar. Jadi untuk dapat memanfaatkan materi-materi pembelajaran yang menunjang
kemampuan siswa, sebaiknya memilih materi yang memiliki tingkat kesulitan
sedikit di atas rata-rata pada saat proses pembelajaran. Namun demikian,
variasi materi tetap diutamakan untuk menghindari kesulitan menangkap maksud
yang ingin disampaikan atau sebaliknya menimbulkan kebosanan pada siswa.
5. Pemakaian/Penggunaan
Bahasa
Dalam kaitan dengan
pemakaian bahasa, buku ajar harus memenuhi kriteria pemakaian bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan zaman
dimaksud adalah perkembangan penggunaan bahasa Indonesia dalam buku ajar baik
sebagai kutipan maupun bahasa tulis (pemakaian bahasa Indonesia saat ini). Bahasa
Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia dan situasi dan kondisi (konteks) komunikasi.
6. Keserasian
Ilustrasi dengan Wacana/Teks Bacaan
Buku ajar harus
selalu disertai dengan ilustrai atau gambar agar buku ajar menarik bagi siswa.
Di samping untuk tujuan menarik perhatian, ilustrasi atau gambar di dalam buku
ajar juga mempunyai kegunaan lain, yaitu untuk mempermudah pemahaman dan untuk
merangsang pembelajaran PAI secara komunikatif. Supaya kehadiran gambar di
dalam buku ajar dapat berfungsi secara optimal, pemilihan dan peletakan gambar
harus disesuaikan dengan teks bacaan atau wacana.
Teks bacaan atau
wacana harus berkaitan atau sejalan dengan ilustrasi atau gambar yang
dicantumkan berkenaan dengan teks bacaan tersebut. Kaitan itu tidak cukup hanya
dengan informasi-informasi yang ada di dalam buku suatu teks bacaan melainkan
juga dengan gagasan-gagasan utama di dalam teks bacaan itu. Dengan demikian,
pemilihan dan pencantuman ilustrasi juga akan dengan sendirinya berkaitan
dengan tujuan pembelajaran dan tema/topik yang telah ditetapkan.
7. Segi
Moral/Akhlak
Moral atau akhlak
juga merupakan kriteria penilaian buku ajar. Buku ajar harus mempertimbangkan
segi moral/akhlak. Hal ini penting karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang
sangat memelihara kerukunan umat beragama, yang sangat memperhatikan
aspek-aspek moral dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.
Faktor-faktor aspek
akhlak yang harus dipertimbangkan dalam penulisan buku ajar meliputi pertama,
sifat-sifat baik seperti kejujuran, sifat amanah (terpercaya), keberanian,
selalu menyampaikan hal-hal yang baik, kesopanan, ketaatan beribadah,
persaudaraan, kesetiakawanan, mencintai/mengasihi sesama makhluk, berbakti
kepada orang tua, taat kepada pemimpin, dan sebagainya. Kedua,
hendaknya dalam buku ajar tidak mencantumkan sesuatu yang dapat membangkitkan
sifat-sifat buruk seperti kecurangan, pengecut, ketidaksopanan, keingkaran,
kemungkaran, kejahilan, kekerasan, keberingasan, permusuhan, kekejian,
kemalasan, sering berbohong, dan sebagainya.
8.
Idiom Tabu Kedaerahan
Idiom adalah bahasa
dan dialek yang khas menandai suatu bangsa/daerah, suku, kelompok, dan
lain-lain, sedangkan tabu adalah sesuatu yang terlarang atau dianggap suci,
tidak boleh diraba dan sebagai (pantangan atau larangan). Idiom tabu adalah
suatu bahasa atau dialek yang khas dimiliki oleh suatu daerah dan dianggap
suci/baik serta tidak boleh dipermainkan.
Suatu idiom
dinyatakan tabu oleh suatu kebudayaan biasanya karena kebudayaan atau
masyarakat yang memiliki kebudayaan itu mempunyai pengalaman yang tidak baik,
sakral atau dapat menyinggung perasaan orang lain. Akibat sesaat yang
ditimbulkan oleh penyebutan idiom-idiom tabu kedaerahan adalah rasa risih, jijik,
atau kesan tidak sopan. Akibat yang lebih jauh dari penyebutan idiom-idiom tabu
kedaerahan yang berkali-kali adalah rusaknya sistem nilai yang dianut oleh
masyarakat atau kebudayaan. Selain itu, unsur-unsur yang harus dihindari adalah
instabilitas nasional termasuk unsur-unsur SARA. Perbedaan-perbedaan yang ada
di dalam masing-masing suku, agama, ras, dan antargolongan seharusnya tidak
dipertajam. Lebih baik apabila menghindari atau menjauhinya
C. Teknik
Penulisan Buku Ajar
Penulisan
buku ajar dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Secara umum terdapat tiga
teknik penulisan buku ajar yakni:
1. Memulis
sendiri, dimana penulis menyusun buku ajar berdasarkan gagasan dan
pengalamannya sendiri
2. Mengemas-ulang
informasi, dimana penulis tidak menyusun sendiri buku ajar dari awal melainkan
memanfaatkan buku-buku, textbook, paper dan informasi lain yang sudah ada
3. Menghimpun
tulisan dari berbagai sumber terkait dan relevan dengan tema (complication atau
wrap around text). Prosedur kompilasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Mengumpulkan
seluruh referensi yang digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran
b. Menentukan
bagian referensi yang digunakan per pokok bahasan sesuai silabus
c. Menyalin
seluruh bagian dari sumber yang digunakan per pokok bahasan sesuai dengan
silabus
d. memilah
hasil salinan berdasarkan urutan pokok bahasan
e. membuat
resume atau analisa terhadap tulisan yang dikompilasi dikaitkan dengan tema
buku atau kompetensi pendidik yang ingin dibentuk
f. Menulis/membuat
halaman penyekat untuk setiap pokok bahasan
g. menjilid
dan memperbanyak untuk pembelajaran
h. membuat/menulis
panduan untuk pengguna buku ajar
D. Sistematika
Penulisan Buku Ajar
Pada umumnya, sistematika buku ajar
terdiri dari unsur-unsur antara lain :
1. Halaman Pendahuluan
Halaman
pendahuluan terdiri dari unsur-unsur ialah :
a. Halamn judul adalah halaman yang
memuat judul buku, pengarang, nomor penerbitan (edisi) atau nomor jilid, nama
dan tempat penerbitan,dan tahun penerbitan
b. Daftar Isi adalah petunjuk bagi
pembaca tentang topicK tertentu dan nomor halaman dimana topik tersebut berada
c. Daftar gambar dan daftar table
adalah memuat informasi tentang keberadaan gambar dan table yang di sajikan
dalam buku ajar
d. Pengantar(foreword) adalah
penjelasan yang di tulis orang lain atas permintaan penulis atau penerbit untuk
memperkenalkan penulis atau subyek yang di tulis
e. Prakata adalah pejelasan yang di
tulis oleh penulis yang biasanya memuat: alasan menganggap penulis tergugah
menulis buku, isi buku, cara pembahasannya, kelebihan dari buku lain dan
susunannya, siapa calon pembaca, pengetahuan yang harus dimiliki oleh pembaca
sebagai prasarat agar dapat memahami isis buku, cara terselesaikannya buku,
siapa yang yang membantu atau mendorong penulisan buku, tujuan penulis, ucapan
terima kasih, dan harapan penulis tentang bukunya dan apa yang di harapkan dari
pembaca.
2.
Bagian
isi
Bagian isi terdiri atas uraian rinci setiap bab, subbab disertai dengan contoh
latihan dan soal-soal yang harus di selesaikan peserta didik (siswa,mahasiswa).
Pada akhir setiap bab di berikan rangkuman atau ringkasan untuk mempermudah
pembaca mengingat hal-hal penting. Tiap bab mengandung beberapa unsur
diantaranya pendahuluan, sub Bab, ringkasan, soal latihan, daftar pustaka
3.
Bagian
Penyudah
Halaman penyudah terdiri dari unsur - unsur
sebagai berikut:
a. Lampiran
b. Pustaka (bacaan utama dan bacaan
tambahan)
c. Penjurus/Indeks Daftar Istilah
d. Takarir ( Glosarry ) kamus persial
yang memuat kesimpulan kata – kata yang terdapat dalam bagian isi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku
ajar merupakan buku yang diterbitkan dan disebarluaskan oleh pemerintah
(Kemendiknas dan Kemenag)) sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu,
yang merupakan buku standar dan disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk
maksud-maksud dan tujuan intruksional dilengkapi dengan sarana pengajaran yang
serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah sehingga
menunjang suatu program pengajaran. Kriteria buku ajar yang dianggap baik yang
tediri dari delapan kriteria yaitu organisasi dan kurikulum, kesesuaian isi dengan
kurikulum, kesesuaian pengembangan materi dengan topik, perkembangan kognitif,
pemakaian/penggunaan bahasa, keserasian ilustrasi dengan wacana, segi moral
serta idiom tabu kedaerahan.
Dalam
penulisan buku ajar terdapat tiga teknik yaitu menulis sendiri, mengemas ulang
informasi dan menghimpun tulisan dari berbagai sumber. Sistematika penulisan
buku ajar terdapat tiga bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian
penyudah.
B. Saran
Bagi
para guru gunakanlah buku ajar yang sesuai dengan kurikulum di Indonesia.
Selain itu, penggunaan bahasa dalam buku ajar juga menjadi salah satu kriteria
dalam memilih buku ajar bagi para guru untuk buku pegangan para anak didiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Definisi Buku Ajar.
diunduh dari http://jaririndu.blogspot.com/2011/09/definisi-bahan-ajar.html
pada tanggal 3 Maret 2014
Khoirawati. 2012. Tentang Buku Ajar.
Diunduh dari http://khoirawatidempo.wordpress.com/2012/03/13/tentang-buku-ajar/
pada
tanggal 4 Maret 2014
Anonim. 2012. Fungsi Buku Ajar.
Diunduh dari http://cindyfitri.blogspot.com/2012/02/fungsi-bahan-ajar.html
pada tanggal 24 Maret 2014