Senin, 29 April 2013

seni rupa

APRESIASI SENI RUPA ANAK


Apresiasi Seni Rupa Anak
Kegiatan Belajar 1
Manfaat Belajar Seni bagi Anak Usia SD
  1. Rasa seni seseorang hadir sejak ia dilahirkan walaupun kualitas rasa seni setiap orang tidak sama. Hal ini dapat diketahui melalui bersolek bermain dengan teman-teman tertentu, mencoret-coret ditanah. Karena setiap orang mempunyai naluriah seni maka diperlukan pendidikan seni disekolah.
  2. Dalam proses berkarya seni antara pikiran dan perasaan anak usia dini masih bercampur. Mereka belum bias membedakan makna berpikir dengan merasakan, semua menyatu dalam kegiatan yang bersifat refleksi.
  3. Proses komunikasi yang terjadi pada anak yang sedang berseni adalah komunikasi intrapersonal, yaitu dirinya menjadi pusat pandangan kejadian sehari-hari yang memunculkan pemikiran personal atau ke “aku”an.
  4. Pada usia 7 sampai 8 tahun merupakan usia perkembangan penalaran anak,yaitu perasaan dan pikiran mulai berkembang memisah.
  5. Hakikat belajar seni rupa yang mengutamakan breaktifitas mencipta, menuangkan ide, imajinasi sebagai pembinaan cipta. Mengamati, merasakan dan mengapresiasi objek fisik maupun gerak adalah pembinaan rasa. Sedangkan berkarya dengan baik, tepat bentuk, keterampilan mencipta adalah pembinaan karsa.
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Seni Rupa Anak
Melukis bagi anak merupakan kegiatan berimajinasi yang dituangkan pada bidang datar, tetapi menggambar bagi anak hampir sama dengan melukis, sebab agak sulit dibedakan antara menggambar dan melukis pada karya seni rupa anak. Namun bagi orang dewasa menggambar adalah merekain bentuk benda alam atau yang lain kebidang datar dan dinyatakan sesuai dengan apa adanya, sedangkan melukis mengekspresikan objek yang kemudian diolah oleh pikiran estetisnya kemudian diungkapkan pada bidang datar.
Cirri umum lukisan anak: heroism, lukisan yang selalu menggambarkan kepahlawanan, kepatriotan; dekoratif, ditandai dengan munculnya bentuk-bentuk konstruktif yang berupa garis yaitu banyak menggunakan garis apbila menggunakan warna cenderung dengan warna blok yang memiliki nuansa sedikit gaya komik, gaya lukisan anak dengan memanfaatkan cinta lebih dahulu atau anak sambil asyik menggambar sambil bercerita sehingga gambar ini sudah mirip dengan cerita; gaya patut, yaitu suka menggambarkan wajah seseorang yang merupakan tokoh idolanya atau tokoh yang sering bergaul dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Belajar 3
Periodisasi Gambar Anak
1 . Berseni bagi anak merupakan perilaku yang wajar, dikerjakan oleh anak setiap hari dalam kapasitas yang variatif. Seni bermanfaat ganda bagi anak:
  1. Seni sebagai bahasa visual,artinya seni berfungsi sebagai alat mengutarakan pendapat, dan ungkapan perasaan: duka-sedih, gembira-senang, keinginan dan gambaran masa depan, serta mencatat peristiwa yang pernah dialami.
  2. Seni membantu pertumbuhan mental, artinya seni dapat digunakan untuk melatih pikiran, imajinasi,penalaran, perasaan, keindahan, social, agama, maupun toleransi yang bersifat apresiatif.
  3. Seni membantu belajar bidang studi lain, artinya melalui seni anak akan terasah visual intelegensinya sehingga mudah mengungkap hal yang visual, disamping melatih imajinasi untuk belajar sejarah dan melatih belajar komprehensif dengan latihan menggambar suasana.
  4. Seni sebagai media bermain, artinya mengembangkan belajar melalui permainan seni, dengan seni anak akan mempunyai kesenangan bermain yang positif.
2 . Seni rupa anak mempunyai karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa; anak melukis merupakan kebutuhan kedua setelah makan dan minum. Melukis sama dengan menggambar karena proses berkarya anak belum stabil. Sedangkan tema lukisan anak bermacam-macam, mulai dari tema lingkungan disekitar anak, tema yang pernah dialami, kejadian yang menimpa anak, pikiran masa depan, film, gambaran masa depan, dan cerita kepahlawanan.
3 . Walaupun demikian lukisan anak mempunyai cirri umum; cirri ini bersifat variatif. Artinya cirri tersebut kadangkala terdapat pada lukisan anak, namun tidak terdapat pada lukisan anak yang lain. Ciri tersebut adalah: (a) tema berupa wiracarita, komik,potret; (b) sedangkan komposisi:juxta position, folding over, rabatement, X-ray stereotype; kemudian (c) tipe gambar: haptic, non haptic, dan willing type.
4 . Ternyata cirri umum lukisan anak juga di pengaruhi oleh perkembangan setiap tahapnya. Gambar anak dapat dikategorisasikan menjadi: (a) masa coreng moreng pada usia 2-4 tahun, ditandai dengan gambar yang masih belum stabil. Anak member judul belum tetap dan kadangkala gambarnya  pun masih manusia tulang, (b) masa prabagan usia 4-7 tahun, masih melanjutnya manusia tulang, namun sebagian sudah memberi pakaian dan menandainya dengan bentuk rambut, pakaian serta property. (c) masa bagan usia 7-9 tahun, anak sudah mampu membedakan dengan jelas jenis kelamin dalam gambarnya. Namun belum menunjukkan konsep yang matang tentang judul terhadap bentuk gambar. Pada usia tertentu anak masih bersifat stereotype. (d) masa realisme awal usia 9-11 tahun ini anak mampu mengungkapkan persepektif, namun belum sempurna. Hal ini disebabkan masa egoisme masih kuat sehingga komposisi gambar berupa juxta dan rabantment; dan (e) masa realisme semu, anak mampu mengemukakan detail gambar sesuai dengan posisi; gambar potret dan gambar manusia mulai dilakukan dengan mengidentifikasi karakter jenis kelamin, namun anak kesulitan menggambar perspektif.
 
Copas miLik :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yaNg sopaN iia