Konsep Pendidikan Seni
Kegiatan Belajar 1
Konsep
Pendidikan Seni di Sekolah Dasar
Salah satu fungsi pendidikan adalah menyeimbangkan kinerja otak kanan
(mengembangkan kedisiplinan, keteraturan, dan berpikir sistematis) dan otak
kiri (mengembangkan kemampuan kreasi yang unstructured seperti ekspresi,
kreasi, imajinasi, yang tidak membutuhkan siistematika kerja agar terjadi
perpaduan gerak yang dinamis). Kelompok mata pelajaran berbasis berpikir
sistematis adlah matematika, IPA, sedangkan kelompok mata pelajaran berbasis
kemampuan kreasi unstructured berpikir seperti kesenian, agama, dan IPS.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ternyata seni dapat membantu
pengembangan daya pikir anak,mengembangkan kepekaan anak, dapat membantu
memahami materi pelajaran lain, dan melalui kegiatan produksi karya seni mampu
membangkitkan karsa anak.
Kegiatan Belajar 2
Fungsi
Pendidikan Seni
Pendidikan seni dapat berfungsi diantaranya sebagai media ekspresi,
sebagai media komunikasi,dansebagai media pembinaan kreatifitas, serta media
pengembangan hobi dan bakat.
Seni melatih anak mengungkap isi hati dan pikiran yang sulit diungkapkan
melalui kata-kata. Seni memberikan kesempatan ide dan pikiran di ungkapkan
melalui gerakan sehingga berwujud tarian, demikian pula seni memberi kesempatan
mengungkapkan yang dirasakan, gagasan, dan pikiran anak melalui rangkaian nada
dan suara atau mewujudkan dalam bentuk gambar.
Seni sebagai media komunikasi dapat dilihat pada anak menginformasikan
gagasan, perasaan, dan pikirannya lewat medium suara, gerak dan bentuk yang
dapat melengkapi ungkapan bahasa verbal.
Melalui pendidikan seni memberikan kesempatan kepada anak untuk
berkembang sesuai dengan naluri dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
sehari-hari secara mandiri melalui tiga medium, yakni gerak yang dilatihkan
melalui pembelajaran tari, suara yang dilatihkan melalui pembelajaran music,
dan kreatifitas mencipta bentuk sebagai inbond activity melalui pembelajaran
seni rupa.
Kegiatan Belajar 3
Ruang
Lingkup Pendidikan Seni
Pengetahuan seni rupa: kognisi seni(pengetahuan keilmuan), apresiasi
seni, dan berpengalaman kreasi (produksi) seni.
Pengetahuan organis adalah pengetahuan yang dapat dipelajari secara
berkesinambungan dan saling berkaitan dengan pengetahuan lain.pengetahuan
linier anorganik adalah pengetahuan yang mempunyai susunan tidak teratur; oleh
karenanya kapan saja pengetahuan ini disebutkan akan mempunyai arti yang
berbeda.
Dalam berapresiasi seni terdapat beberapa tahap, yakni surprise – empati
– estetik – feeling of content – etis – simpatik.
Dalam proses produksi seni anak akan menggunakan pengetahuan kognisi,
yaitu pengetahuan yang sistematis dan mampu diungkapkan pada suatu ketika,
serta memanfaatkan pemahamannya tentang bentuk secara apresiatif.
Kegiatan Belajar 4
Karakteristik
Pendidikan Seni di SD
Konsep pendidikan seni diangkat dari substansi produksi seni dengan
substansi pendidikan; oleh karenanya pendidikan seni merupakan bagian dari
pendidikan umum, sama seperti halnya dengan matematika, bahasa, agama dan
lainnya.
Pendidikan seni membina pengembangan rasa melalui produksi atau
berperilaku seni dan pelatihan kepekaan emosional seni yang berisi pengetahuan
tentang keindahan. Pengetahuan seni sendiri terdiri dari kognisi seni yang teratur maupun yang tidak
yang berasal dari berapresiasi terhadap karya dan penciptanya. Disamping itu
melalui produksi seni anak akan mengenal dan memahami secara langsung seni dan
keindahan.
Dari perilaku produksi seni tersebut dapat dicptakan strategi dan model
pembinaannya di sekolah dasar; strategi pendekatan belajar seni melalui
pembelajaran teori seni disebut dengan pendekatan definisi, melalui praktek
langsung berkarya atau disebut dengan
pendekatan partisipasi dan terakhir adalah pendekatan eksplorasi jika guru
meminta anak melakukan pengamatan, wawancara, studi dari dokumen secara
mandiri.
Sedangkan model yang digunakan untuk membelajarkan seni adalah:
1.
Model bermain karena pada hakekatnya berseni sebagai
kegiatan permainan imajinasi, kreasi maupun fisik.
2.
Model pendidikan kreatif yang menjuruskan proses
pembinaan melalui kebebasan mencipta, berperilaku produksi maupun mengolah
objek menjadi sesuatu yang baru (iinovasi seni).
3.
Model pendidikan integrative karena sebenarnya kegiatan
berseni membutuhkan kerja otak (kanan dan kiri), kerja rasa (emosional
artistik), serta psikomotor yang tinggi dengan pelatihan keterampilan yang
tinggi pula.
Ketiga pengetahuan ini berisi sebenarnya juga pelatihan mengungkapkan ide
(komunikasi) dan mewujudkan ide agar orang lain paham akan ucapannya (bahasa
visual), serta sebagai pelatihan imajinasi dan mengungkapkan gagasan yang
tinggi tentang diri dan lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yaNg sopaN iia