PERTANYAAN DAN LATIHAN
1. Apa
yang dimaksud dengan psikologi pendidikan? Jelaskan!
2. Topik-
topik apa sajakah yang dikaji oleh psikologi pendidikan? Jelaskan!
3. Apakah
peranan psikologi pendidikan dalam kegiatan pembelajaran? Jelaskan!
4. Apakah
yang dimaksud dengan pendidik profesional? Jelaskan!
5. Kompetensi
apa sajakah yang harus dimiliki pendidik profesional? Jelaskan!
JAWABAN:
1. Psikologi
pendidikan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia di
dalam dunia pendidikan yang meliputi studi sistematis tentang
proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang
bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
2. Topik-topik
yang dikaji dalam psikologi pendidikan meliputi:
a. Perkembangan
(hakekat perkembangan, perkembangan kognitif dan bahasa,perkembangan psikososial
dan moral, karakteristik dan tugas-tugas perkembangan).
b. Belajar
( hakekat belajar, teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif, teori
belajar humanistik). Belajar memegang peranan penting dalam perkembangan,
kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian,dan bahkan persepsi seseorang.
Belajar merupakan proses bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang.
c. Motivasi
(motivasi belajar), Motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan anak di dalam belajar, yang di dalamnya ada proses internal yang
mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus- menerus.
d. Pembelajaran
(hakekat pembelajaran ,teori-teori pembelajaran, pembelajaran konstruktivisme
dan kontekstual, asesmen hasil belajar, dll), Pembelajaran merupakan
seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga
peserta didik itu memperoleh kemudahan.
e. Asesmen
hasil belajar
Yaitu suatu proses mendokumentasi, melalui proses pengukuran, keterampilan, sikap, dan keyakinan peserta didik.
Yaitu suatu proses mendokumentasi, melalui proses pengukuran, keterampilan, sikap, dan keyakinan peserta didik.
f. Efektivitas
intervensi pendidikan
Yaitu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.
Pengukuran dan perbedaan individu, yaitu tiap individu merupakan sesuatu yang unik,karakteristik akan membedakan pada tiap individu. Pada setiap kehidupannya akan mengalami tahap-tahap yang akan membedakan antarindividu dan disebabkan oleh beberapa faktor,misalnya faktor psikologi.
Yaitu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.
Pengukuran dan perbedaan individu, yaitu tiap individu merupakan sesuatu yang unik,karakteristik akan membedakan pada tiap individu. Pada setiap kehidupannya akan mengalami tahap-tahap yang akan membedakan antarindividu dan disebabkan oleh beberapa faktor,misalnya faktor psikologi.
3. Peranan
psikologi pendidikan, terdiri dari:
a. Tujuan
pembelajaran
Yaitu psikologi pendidikan memberikan kontribusi penting dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh pendidik dalam merumuskan tujuan pembelajaran, serta memberikan bimbingan tentang cara-cara merumuskan tujuan pembelajaran.
Yaitu psikologi pendidikan memberikan kontribusi penting dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh pendidik dalam merumuskan tujuan pembelajaran, serta memberikan bimbingan tentang cara-cara merumuskan tujuan pembelajaran.
b. Karakteristik
peserta didik
Karakteristik dan perilaku yang diperoleh peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran baru umumnya akan mempengaruhi kesiapan belajar dan cara-cara mereka belajar. Dengan memperhatikan pengaruh itu, psikologi pendidikan memberikan konstribusi dengan cara membantu pendidik memperhatikan karakteristik dan perilaku peserta didik sebelum pembelajaran dimulai.
Karakteristik dan perilaku yang diperoleh peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran baru umumnya akan mempengaruhi kesiapan belajar dan cara-cara mereka belajar. Dengan memperhatikan pengaruh itu, psikologi pendidikan memberikan konstribusi dengan cara membantu pendidik memperhatikan karakteristik dan perilaku peserta didik sebelum pembelajaran dimulai.
c. Proses
belajar
Pendidik dalam menyelenggarakan pembelajaran dituntut memahami proses balajarpeserta didik. Masalah yang sering dihadapi oleh pendidik berkenaan dengan proses belajar ituadalah ketika pendidik merancang prsedur pembelajaran dengan memadukan cara-cara belajarpeserta didik. Peserta didik seringkali ingin memperoleh kepastian tentang hasil pekerjaanyaatau memiliki keinginan memperoleh bimbingan untuk memperbaiki hasil belajarnya. Hal ini sangat penting untuk dipahami oleh setiap pendidik karena cara yang berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda pula.
Pendidik dalam menyelenggarakan pembelajaran dituntut memahami proses balajarpeserta didik. Masalah yang sering dihadapi oleh pendidik berkenaan dengan proses belajar ituadalah ketika pendidik merancang prsedur pembelajaran dengan memadukan cara-cara belajarpeserta didik. Peserta didik seringkali ingin memperoleh kepastian tentang hasil pekerjaanyaatau memiliki keinginan memperoleh bimbingan untuk memperbaiki hasil belajarnya. Hal ini sangat penting untuk dipahami oleh setiap pendidik karena cara yang berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda pula.
d. Strategi
pembelajaran
Masalah yang sering dihadapi pendidik adalah hendak menggunakan strategipembelajaran ceramah, diskusi, tutorial, membaca, tugas kelompok, diskaveri, inkuiri, ataupeserta didik belajar mandiri. Strategi prmbelajan ini berkaitan dengan prosedur membantupeserta didik bergerak dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dalamsetiap pembelajaran ,sehingga peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
Masalah yang sering dihadapi pendidik adalah hendak menggunakan strategipembelajaran ceramah, diskusi, tutorial, membaca, tugas kelompok, diskaveri, inkuiri, ataupeserta didik belajar mandiri. Strategi prmbelajan ini berkaitan dengan prosedur membantupeserta didik bergerak dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dalamsetiap pembelajaran ,sehingga peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
e. Evaluasi
pembelajaran
Evaluasi dapat dilakukan di awal, di akhir atau dalam proses pembelajaran untuk mengetahui kemempuan bawaan peserta didik sebelum mengikuti proses pembelajaran.Berkenan dengan evaluasi ini, psikologi pendidikan memberikan konstribusi tentang perumusan instrumen evaluasi, pelaksanaan ujian, analisis hasil evaluasi, dan penafsiran hasil evaluasi.
Evaluasi dapat dilakukan di awal, di akhir atau dalam proses pembelajaran untuk mengetahui kemempuan bawaan peserta didik sebelum mengikuti proses pembelajaran.Berkenan dengan evaluasi ini, psikologi pendidikan memberikan konstribusi tentang perumusan instrumen evaluasi, pelaksanaan ujian, analisis hasil evaluasi, dan penafsiran hasil evaluasi.
4. Pendidik
profesional
Ialah pendidik yang mempunyai keahlian dalam bidangnya, merancang pembelajaran, melaksanakan proses yang mendidik, penguasaan bidang studi tidak bersifat terisolasi, mampu memahami peserta didik, dan mengadakan evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran. Selain itu pendidik professional juga harus mengenal siapa dirinya, kekuatan, kelemahan, kewajiban, dan arah pengembangan dirinya, dalam mendidik ia juga harus memilih startegi yang efektif untuk mengembangkan diri secara terus-menerus.
Ialah pendidik yang mempunyai keahlian dalam bidangnya, merancang pembelajaran, melaksanakan proses yang mendidik, penguasaan bidang studi tidak bersifat terisolasi, mampu memahami peserta didik, dan mengadakan evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran. Selain itu pendidik professional juga harus mengenal siapa dirinya, kekuatan, kelemahan, kewajiban, dan arah pengembangan dirinya, dalam mendidik ia juga harus memilih startegi yang efektif untuk mengembangkan diri secara terus-menerus.
5. Kompetensi-kompetensi
yang harus dimiliki seorang pendidik profesional adalah:
a. Kompetensi
paedagogik
Kompetensi ialah kamampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, serta pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliknya. Secara rinci kompetensi paedagogik meliputi: penguasaan karakteristik peserta didik, penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, terampil, menguasai kurikulum, memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik, menguasai kurikulum, mampu berkomunikasi secara efektif,empatik,dan santun, terampil melakukan penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi, melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Kompetensi ialah kamampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, serta pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliknya. Secara rinci kompetensi paedagogik meliputi: penguasaan karakteristik peserta didik, penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, terampil, menguasai kurikulum, memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik, menguasai kurikulum, mampu berkomunikasi secara efektif,empatik,dan santun, terampil melakukan penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi, melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
b. Kompetensi
kepribadian
Kompetensi kepribadian ialah kemampuan yang berkaitan dalam performans pribadi seorang pendidik, seperti berpribadi mantap, arif, berwibawa, stabil, dewasa, berakhlak mulia serta menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. Penjabaran kompetensi kepribadian meliputi: menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,dewasa, arif, dan berwibawa, menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, ,memiliki rasa percaya diri, menjunjung tinggi kode etik profesi pendidik serta bertindak sesuai dengan norma(agama, hukum, sosial, dan budaya).
Kompetensi kepribadian ialah kemampuan yang berkaitan dalam performans pribadi seorang pendidik, seperti berpribadi mantap, arif, berwibawa, stabil, dewasa, berakhlak mulia serta menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. Penjabaran kompetensi kepribadian meliputi: menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,dewasa, arif, dan berwibawa, menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, ,memiliki rasa percaya diri, menjunjung tinggi kode etik profesi pendidik serta bertindak sesuai dengan norma(agama, hukum, sosial, dan budaya).
c. Kompetansi
sosial
Kompetensi sosial yaitu kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan: peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik maupun masyarakat sekitar. Secara rinci Kompetensi sosial meliputi: bertindak objektif, serta tidak diskriminatif , bersikap inklusif, , berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun(kepada pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat), beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI, berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Kompetensi sosial yaitu kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan: peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik maupun masyarakat sekitar. Secara rinci Kompetensi sosial meliputi: bertindak objektif, serta tidak diskriminatif , bersikap inklusif, , berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun(kepada pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat), beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI, berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
d. Kompetensi
professional
Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional. Kompetensi professional dapat dijabarkan secara rinci meliputi: menguasai materi, stuktur, konsep, dan pola pikir. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang mata pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif,mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan bengan melakukan tindakan.
Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional. Kompetensi professional dapat dijabarkan secara rinci meliputi: menguasai materi, stuktur, konsep, dan pola pikir. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang mata pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif,mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan bengan melakukan tindakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yaNg sopaN iia